Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin Harga Minyak Dunia Turun 2 Persen

Kompas.com - 16/12/2022, 09:01 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia merosot 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (15/12/2022) waktu setempat atau Jumat pagi WIB. Pergerakan harga minyak dipengaruhi kenaikan suku bunga bank sentral AS dan oleh prospek permintaan.

Mengutip CNBC, harga minyak berjangka Brent turun 1,69 dollar AS per barrel atau 2 persen menjadi 81,01 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,77 dollar AS per barrel atau 2,3 persen menjadi 75,51 dollar AS per barrel.

"Harga minyak berada di bawah tekanan karena nada hawkish The Fed untuk kebijakan moneternya memicu kekhawatiran baru tentang pertumbuhan ekonomi, memperkuat nilai tukar dollar AS, dan menurunkan harga komoditas," kata analis CMC Markets Tina Teng.

Baca juga: Vivo Turunkan Harga BBM, Simak Perincian Harga Bensin di SPBU Swasta

Pada hari Rabu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di tahun depan, bahkan ketika ekonomi tergelincir ke arah kemungkinan resesi. Sehari kemudian, Bank of England dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.

Sementara itu, di negara Tirai Bambu, ekonomi terbesar kedua di dunia itu banyak kehilangan tenaga kerja di November 2022, karena kinerja pabrik yang melambat dan penurunan penjualan ritel. Hal ini juga dipengaruhi oleh lonjakan kasus Covid-19 dan pembatasan yang meluas.

"Data penjualan ritel dan manufaktur China yang mengecewakan, menurunakan perkiraan bullish pasca pembukaan kembali ekonomi China," kata analis di perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates.

Di sisi lain, sentimen penutupan pipa Keystone masih menekan pergerakan harga minyak. TC Energy Corp Kanada mengatakan akan melanjutkan operasi di bagian pipa Keystone, seminggu setelah kebocoran lebih dari 14.000 barrel minyak di Kansas.

"Harga minyak mentah turun lebih rendah karena pipa Keystone dimulai kembali. Harga minyak juga dipengaruhi potensi risiko resesi global setelah kebijakan suku bunga The Fed yang ketat,” kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.

Baca juga: Ada Ekspektasi Kenaikan Permintaan pada 2023, Harga Minyak Mentah Dunia Naik 2 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com