Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2023, Pendapatan Per Kapita Indonesia Diprediksi Tembus 5.000 Dollar AS

Kompas.com - 16/01/2023, 05:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan meningkat, bahkan menembus 5.000 dollar AS.

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy menghitung, pendapatan per kapita Indonesia pada tahun ini berpotensi berada di level 5.083 dollar AS.

Tentu ini capaian yang baik, mengingat pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2021 masih berada pada 4.349,5 dollar AS, setelah pada pandemi Covid-19 jatuh ke 3.911,7 dollar AS.

Tak hanya pendapatan per kapita yang meningkat, Leo menyebut kenaikan pendapatan per kapita pada tahun ini akan didorong dengan penurunan kesenjangan pendapatan.

Baca juga: Apa Itu Pendapatan per Kapita: Definisi, Fungsi, dan Rumusnya

"PDB per kapita yang melampaui 5.000 dollar AS akan diikuti kondisi koefisien gini yang menurun. Dengan kata lain, PDB per kapita yang naik, diikuti dengan kualitas pendapatan yang naik," terang Leo saat pertemuan media, belum lama ini.

Asal tahu, koefisien gini adalah ukuran statistik yang menunjukkan distribusi pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah. Koefisien Gini digunakan sebagai tolok ukur ketimpangan.

Leo tak menyebut perhitungan koefisien gini darinya. Namun, data terakhir yang dihimpun Bank Dunia menunjukkan koefisien gini Indonesia pada tahun 2021 sebesar 37,9. Ada peluang, koefisien gini lebih rendah dari itu.

Optimisme ini juga seiring dengan data ketenagakerjaan Indonesia yang mulai membaik, setelah sempat mengalami kendala saat pandemi Covid-19 menyerang.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran berada dalam tren yang menurun selama tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2020, tingkat pengangguran mencapai 7,1 persen. Kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi 6,5 persen, dan pada tahun 2022 tingkat pengangguran menurun menjadi 5,9 persen.

Jumlah tenaga kerja juga berada dalam tren peningkatan dalam periode tersebut.

Pada tahun 2020, jumlah tenaga kerja menyusut menjadi 51 juta, kemudian pada tahun 2021 meningkat menjadi 53 juta orang, dan pada tahun 2022 jumlah pekerja menjadi 55 juta.

Ini merupakan jumlah pekerja di sektor formal, belum menghitung mereka yang bekerja di sektor informal.

Leo melanjutkan, dengan potensi kenaikan pendapatan per kapita, akan ada perubahan pola konsumsi. Atau, lebih tepatnya akan ada peningkatan konsumsi.

Baca juga: Luhut: RI Selangkah Jadi Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Bisa Tembus 10.000 Dollar AS

Ini berkaca dari pengalaman negara-negara yang berhasil mencatat pendapatan per kapita di atas 5.000 dollar AS. Namun, peningkatannya akan secara gradual.

"Ini sifatnya jangka menengah. Bila sebuah negara sukses pendapatan per kapita di atas 5.000 dollar AS, berdasarkan data, ada inflection point untuk konsumsi," jelas Leo.

Tentu, Leo berharap pemerintah bisa memanfaatkan momentum yang ada. Reformasi struktural perlu terus dilakukan untuk mendukung pendapatan per kapita yang naik dan menjadikan perekonomian Indonesia lebih unggul.

Selain reformasi struktural, pemerintah juga perlu memberikan stimulus maupun kebijakan yang berkaitan dengan pasca-pandemi Covid-19. (Bidara Pink)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pendapatan Per Kapita Indonesia Berpeluang Tembus US$ 5.000 di 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com