Masih Andalkan Kinerja Emiten, Bagaimana Nasib IHSG Hari Ini?

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan. Tercatat pada Senin (20/2/2023) kemarin indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi tipis 0,01 persen ke 6.894,72.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG hingga saat ini masih dalam level konsolidasi wajar. Ini diikuti dengan potensi koreksi wajar dalam jangka pendek.

William menilai, sebenarnya rilis data kinerja emiten tahun buku 2022 masih dapat menjadi penopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Namun, minat investor asing untuk masuk ke pasar saham belum terlihat signifikan.

Baca juga: IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis di Awal Pekan

"Sehingga adanya peluang tekanan dalam jangka pendek masih terlihat," kata dia, dalam risetnya, Senin.

Dengan melihat sentimen tersebut, William memproyeksi, konsolidasi IHSG berpotensi berlanjut pada perdagangan Selasa (21/2/2023) hari ini. Ia memprediksi, IHSG bergerak pada rentang 6.852-6.988.

"Namun momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham dengan market cap besar dan fundamental kuat, hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi," tuturnya.

Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham BBCA, TLKM, ITMG, HMSP, SMGR, AALI, PWON, dan EXCL.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG menguat hari ini. Secara teknikal, IHSG masih dalam peluang rebound terbatas karena penutupan hari Senin tetap berada di atas garis SMA-20.

"Namun demikian IHSG akan menguji kembali support 6.807 apabila menembus ke bawah 6.858," katanya.

Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.858, 6.807, dan 6.760. Sementara level resisten berada pada 6.968, 7.000, dan 7.064.

"Berdasarkan indikator MACD menunjukan sinyal death cross," ucapnya.

Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, ITMG (buy on weakness), BBCA (buy on weakness), ADRO (accumulative buy), EMTK (buy on weakness), dan HRUM (buy on weakness).

Baca juga: Apa Itu IPO Saham: Arti, Mekanisme, dan Tips Membelinya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.