Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Tugas Berat Calon Gubernur BI Baru

Kompas.com - 21/02/2023, 21:50 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengantongi sejumlah nama untuk menjadi calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028. Jokowi mengatakan, dirinya akan memutuskan nama calon Gubernur BI paling lambat pada besok Rabu (22/2/2023).

Selanjutnya, nama-nama pengganti Perry Warjiyo yang masa jabatannya berakhir Mei 2023 itu akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Dikutip dari Kontan.co.id, sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon Gubernur BI adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Selain itu, beredar juga nama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Baca juga: Jasindo Syariah Cetak Laba Bersih Rp 15,36 Miliar pada 2022

Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan, salah satu tugas berat gubernur BI yang terpilih adalah menjaga stabilitas harga (inflasi dan nilai tukar rupiah) di tengah ketidakpastian eksternal yang masih tinggi.

Seperti yang diketahui, The Fed masih berpeluang untuk menaikkan suku bunga acuannya ke level yang lebih tinggi dari yang diekspektasikan semua sehubungan dengan pasar tenaga kerjanya yang masih ketat sehingga dikhawatirkan bisa mendorong inflasinya kembali naik.

Menurutnya, hal tersebut tentu bisa berdampak terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Pasalnya, jika BI menaikkan bunga ke level yang lebih tinggi untuk menjaga stabilitas kurs rupiah, tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Baca juga: Cara Lapor SPT Tahunan Pribadi 2023 di DJP Online

"Menjaga stabilitas harga di tengah perekonomian dunia yang masih bergejolak bukanlah pekerjaan yang mudah," ujar Damhuri kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2).

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan calon gubernur BI setidaknya harus memenuhi sejumlah kriteria.

Pertama, calon tersebut harus berani menolak melanjutkan burden sharing atau cetak uang dalam rangka menyelamatkan defisit APBN.

Kedua, mencari opsi stabilitas kurs terpaku pada kebijakan konvensional naik turunkan suku bunga acuan.

Baca juga: Orang Terkaya RI Masih Rajin Koleksi Saham BYAN di Tengah Pelemahan Harga yang Dialami

Ketiga, memiliki integritas atau tidak memiliki masalah konflik kepentingan dan track record yang bersih.

Keempat, mempunyai komitmen mengarahkan kebijakan moneter yang pro mitigasi perubahan iklim.

"Kelima, paham dan mampu mengendalikan arah perkembangan teknologi termasuk soal rupiah digital dan cepatnya inovasi fintech payment," kata Bhima. (Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi).

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ekonom Ungkap Sederet Tugas Berat Calon Gubernur BI Baru"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com