Bangkit Jelang Penutupan, IHSG Berakhir Menguat Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (8/3/2023). Setelah bergerak di zona merah sepanjang perdagangan, indeks saham bangkit jelang penutupan.

Melansir data RTI, indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI) sebenarnya seharian ini bergerak di zona negatif pada rentang 6.728,19 - 6.776,37. Pada akhirnya, IHSG ditutup menguat tipis 9,61 poin atau 0,14 persen ke 6.776,37.

Statistik menunjukan 166 saham menguat, 365 sa[peham melemah, dan 195 saham stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 9,47 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 22,94 miliar saham.

Baca juga: Saham Pertambangan Berguguran, IHSG Kian Tertekan

Data BEI menunjukan, 4 dari 11 indeks sektoral menguat, dengan sektor transportasi dan logistik menguat paling tinggi, yakni sebesar 0,39 persen. Di sisi lain, sektor bahan baku terkoreksi paling dalam, yakni sebesar 1,46 persen.

Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menjadi top gainer dalam indeks LQ 45 dengan kenaikan sebesar 2,14 persen ke Rp 2.870, diikuti Surya Esa Perkasa (ESSA) menguat 2,01 persen ke Rp 1.015, dan Bank Central Asia (BBCA) naik 1,78 persen ke Rp 8.575.

Sementara itu, Merdeka Copper Gold (MDKA) menjadi top loser dalam indeks yang sama dengan koreksi sebesar 4,21 persen ke Rp 4.100, diikuti Medco Energi (MEDC) terkoreksi 3,76 persen ke Rp 1.025, dan Aneka Tambang (ANTM) ambles 2,84 persen ke Rp 1.885.

Adapun mayoritas bursa regional Asia ditutup di zona negatif, di mana indeks Hang Seng Hong Kong ambles 2,35 persen, Shanghai Komposit terkoreksi 0,06 persen, Straits Times turun 0,61 persen, sementara Nikkei naik 0,48 persen.

Baca juga: Sudah Masuki Level 6.700, Koreksi IHSG Masih Berpotensi Berlanjut