Peringati 100 Tahun Fatmawati Soekarno, DPP GPP dan DBTI Gelar Bakti Sosial

KOMPAS.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) bekerja sama dengan Dokter Bhineka Tunggal Ika (DBTI) menggelar bakti sosial psiko medis untuk memperingati 100 tahun Ibu Negara pertama RI Fatmawati Soekarno.

“Terima kasih kepada DPP GPP dan DBTI karena telah menggelar bakti sosial dalam memperingati 100 tahun Fatmawati Soekarno,” ujar putra dari Presiden pertama RI, Guntur Soekarnoputra, saat memberi sambutan di Tugu Proklamasi, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).

Kegiatan bakti sosial yang dilakukan DPP GPP dan BDTI, ujar Guntur, sangat menggambarkan ajaran dari Presiden ke-1 RI, Ir Soekarno.

"Selama berpegang kepada ajaran-ajaran dan pikiran-pikiran Bung Karno, jelas dua organisasi ini adalah dua organisasi patriotik yang harus memperkuat diri agar dapat memperkuat front patriotik di masyarakat," tambahnya.

Dia pun terkesan dan kagum dengan DBTI atas keterlibatannya pada acara tersebut.
"Seluruh dokter patriotik Indonesia harus tetap menjadi insan-insan politik yang progresif dan revolusioner," ujarnya.

Meneruskan nilai-nilai yang diperjuangkan Fatmawati

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP GPP, Antonius Manurung, mengatakan, kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan sekaligussebagai aksi kemanusiaan dalam membantu masyarakat.

"Kegiatan bakti sosial ini sebagai wujud adanya keberpihakan (kami) kepada masyarakat bahwa kebersamaan itu merupakan aset yang perlu dirawat dan ditingkatkan untuk menjaga kesatuan negara Indonesia," katanya.

Dia pun berharap kepada masyarakat, khususnya para perempuan yang turut serta dalam kegiatan agar dapat melanjutkan perjuangan-perjuangan yang dilakukan Fatmawati Soekarno.

"Perempuan merupakan simbol dan perempuan membawa identitas bangsa. Artinya, (ada) peran perempuan sebagai pembentuk karakter dan peradaban bangsa di masa mendatang," terangnya.

Dia berharap, lewat kegiatan itu, masyarakat dan generasi muda bisa menjadi pelopor dalam memperjuangan bangsa dan menjaga persatuan negara Indonesia.

"Perjuangan Fatmawati Soekarno masih relevan untuk kita ingatkan pada seluruh masyarakat, khususnya perempuan dan generasi muda untuk selalu melestarikan semangat dan kecintaan akan Tanah Air," sambungnya.