Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih RMK Energy Sepanjang Tahun 2022 Melonjak Jadi Rp 404,1 Miliar

Kompas.com - 03/04/2023, 18:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten di sektor energi, PT RMK Energy (RMKE) mencatatkan lonjakan laba bersih sepanjang tahun 2022 menjadi Rp 404,1 miliar, melonjak 103,9 pertsen dibanding tahun 2021 sebesar Rp 198,1 miliar.

Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik menjadi Rp 388,9 miliar dibanding perolehan tahun 2021 sebesar Rp 199,28 miliar. Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengatakan, pencapaian tersebut ditopang oleh kontribusi dari penjualan batubara yang mengalami peningkatan.

“Dari segmen penjualan batubara, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3 persen secara tahunan (yoy). Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 45,1 persen yoy menjadi 2,5 juta ton,” kata Vinvent di Jakarta Senin (3/4/2023).

Baca juga: Cek Pasar Rawamangun, Mendag Minta Pedagang Jangan Ambil Untung Berlebihan

Perolehan laba bersih tersebut juga ditopang oleh pendapatan RMKE yang meningkat 46 persen menjadi Rp 2,73 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,86 triliun. Sementara itu beban pokok pendapatan naik 39 persen menjadi Rp 2,14 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 1,53 triliun.

Beban penjualan, umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp 56 miliar dibanding tahun 2021 sebesar Rp 38,28 miliar. Namun demikian, beban keuangan turun menjadi Rp 28 miliar, dibandingkan tahun lalu Rp 36 miliar.

Adapun pendapatan bersih perseroan tercatat melonjak signifikan menjadi Rp 11,33 miliar, dibanding tahun 2021 sebesar Rp 2,06 miliar. Sementara itu, laba per saham RMKE naik menjadi Rp 109,56 per lembar saham, dibanding tahun sebelumnya Rp 56,13 per saham.

Baca juga: Tekan Harga, Bulog Gelontorkan 563.643 Ton Beras di Pasar

“Pendapatan segmen penjualan batubara memberikan kontribusi sebesar 77,3 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp 406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8 persen secara tahunan dan berkontribusi sebesar 69,1 persentotal laba kotor Perseroan,” lanjut dia.

Tercatat total liabilitas perseroan tumbuh menjadi Rp 1,67 triliun dibandingkan akhir tahun 2021 sebesar Rp 1,4 triliun. Vincent mengatakan di tahun 2022, RMKE menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,5 triliun dari laba usaha sebesar Rp 398,2 miliar, dan telah tercapai masing-masing sebesar 105,3 persen dan 101,5 persen.

“Pencapaian target tersebut mendukung perseroan menjaga ratio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban) diatas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 14,3 kali,” kata Vincent.

Baca juga: Menyoal Relevansi Konsep Kepuasan Pelanggan

Perseroan juga berhasil mengurangi utang dinancial sebesar 49,9 persen menjadi Rp 217,1 miliar dan dapat mengelola rasio keuangan debt to equity (DER) sebesar 0,2 kali yang juga memenuhi ketentuan minimum credit covenant.

“Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh penignkatan ekuitas perseoan yang meningkat 50,3 persen menjadi 1,2 triliun. Arus kas perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dengan peningkatan kontribusi jasa batubara," ungkap Vincent.

Vincent menegaskan, ke depannya manajemen perseroan optimis dapat mempertahankan kinarja keuangan yang berkelanjutan dengan target yang jauh lebih besar dari tahun ini.

“Peningaktan target tahun 2023 ini menunjukkan optimisme perseroan yang didukung oleh kemitraan dengan PTBA termsuk kolaborasi dengan tambang swasta potensial di Suamtera Selatan yang saat ini sedang dalam proses finaslisasi,” kata dia.

Baca juga: Berlaku April, Segini Nilai TKDN Mobil dan Bus Listrik agar Dapat Insentif Pajak

Sementara itu, Direktur Operasional Perseroan William Saputra menyebut energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri. Pada tahun 2022, perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5 persen dan 100,2 persen dari target tahun 2022.

“Untuk segmen penjualan batubara manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton dimana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in house PT Truba Bara Banyu Enim. Pada akhir tahun 2022, volume penjualan batubara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100 persen target tahun ini. Pada tahun ini perseroan telah berhasil mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir,” kata William

Baca juga: Harga Gabah Kian Merosot, tapi Harga Beras Masih Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com