Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Pertamina Ungkap 4 Pemicu Terbakarnya Kilang Minyak

Kompas.com - 04/04/2023, 19:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan ada 4 faktor yang seringkali memicu terbakarnya kilang minyak milik perusahaan BUMN tersebut. Hal itu berdasarkan hasil analisis Pertamina sejak insiden kebakaran di Kilang Balongan pada 29 Maret 2021.

"Dari hasil pemetaan kurang lebih 10 bulan keluar detail. Atas hasil (audit), kami sudah lakukan beberapa yang prioritas untuk dijalankan. Secara garis beasar risiko akan terjadi di aset kami ada 4 penyebab kemungkinan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/4/2023).

Pertama, disebabkan lightening atau petir. Oleh karena itu, Pertamina kini telah melengkapi kilang-kilangnya dengan lightening protection systems sebanyak dua lapis.

Baca juga: Pertamina Ungkap Kronologi Ledakan di Kilang Dumai, Ada Kebocoran Pipa Hidrogen

"Tekait lightening protection, di Cilacap saat itu 3 Desember 2022 terjadi petir sampai 17 kali, dan Cilacap aman. Jadi apa yang kami bangun ini mencegah kejadian serupa yang terjadi di Balongan," jelas dia.

Kedua, disebabkan overflow yaitu bahan bakar yang mengalir keluar atau meluber. Ketiga, disebabkan kebocoran hidrogen atau high temperature hidrogen attack.

"Kita ambil dari kasus Balikpapan, yaitu high temperature hidrogen attack, ini juga masuk di program kami. Dengan sudah dijalankannya high temperature hidrogen attack ini, kebocoran hidrogen di Dumai, kasus kemarin itu bisa kami padamkan dalam waktu 9 menit. Ini salah satu bukti bahwa program kami jalankan bisa meminimalkan risiko," papar Nicke.

Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai, Setidaknya Sudah 4 Kali Terjadi


Serta keempat, disebabkan sulfidasi atau endapan sulfur. Permasalahan ini diatasi dengan merevitalisasi kilang-kilang minyak agar bisa memproses sulfur tinggi.

"Kilang-kilang kita dengan teknologi lama hanya bisa proses yang sulfurnya rendah. Jadi, program-program yang dilakukan RDMP agar kilang-kilang ini bisa memproses yang sulfur tinggi," ucapnya.

Menurut Nicke, Pertamina terus belajar dari pengalaman dan melakukan perbaikan, terutama terkait 4 pemicu kebakaran kilang tersebut.

"Itu effort yang kami lakukan. Kami sudah spending sekitar 600 juta dolar AS untuk bangun ketahanan dua lapis itu, kita akan terus belajar dari case-case itu," kata Nicke.

Baca juga: Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com