Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Sektor Manufaktur Penyumbang Terbesar Investasi ASEAN di Indonesia

Kompas.com - 10/04/2023, 22:44 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar investasi ASEAN di Indonesia pada tahun 2018-2022, di luar sektor hulu migas dan jasa keuangan.

"Ini terutama dari tiga negara ASEAN yang memiliki investasi terbesar di Indonesia," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan dilansir dari Antara, Senin (10/4/2023).

Ketiga negara tersebut yakni Singapura dengan total investasi senilai 48,2 miliar dollar AS pada periode tersebut, Malaysia 8,9 miliar dollar AS, serta Thailand 1,51 miliar dollar AS.

Baca juga: Masih Ada Kuota, Simak Cara Daftar Program Angkut Motor Gratis Mudik Lebaran 2023

Nurul membeberkan, terdapat lima sektor utama yang menjadi tujuan investasi Singapura di Indonesia, yakni industri baja senilai 8,63 miliar dollar AS, real estat 7,09 miliar dollar AS, transportasi dan penyimpanan 6,04 miliar dollar AS, industri makanan 4,2 miliar dollar AS, serta pertambangan 4,18 miliar dollar AS.

Untuk Malaysia, sektor transportasi dan penyimpanan sebesar 2,94 miliar dollar AS, industri kimia 2,16 miliar dollar AS, industri makanan 1,2 miliar dollar AS, perkebunan dan peternakan 720 juta dollar AS, serta industri kertas 316 juta dollar AS.

Kemudian, lima sektor utama yang menjadi tujuan investasi Thailand di tanah air yakni industri kimia sebesar 882 juta dollar AS, industri karet 175 juta dollar AS, pertambangan 143 juta dollar AS, industri makanan 85 juta dollar AS, serta perdagangan dan perbaikan 70 juta dollar AS.

Baca juga: Eksplorasi Migas, Kunci Ketahanan Energi RI Masa Depan

Dengan demikian, ia menyebutkan sektor sekunder merupakan penyumbang investasi ASEAN di Indonesia, yakni 43 persen dari total investasi (24,93 miliar dollar AS).

Sektor sekunder merupakan sektor yang mengolah bahan baku dari sektor primer maupun sektor sekunder menjadi barang lain yang lebih tinggi nilainya, contohnya sektor manufaktur.

Sementara sektor primer (tidak mengolah bahan baku, melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam seperti tanah dan segala yang terkandung di dalamnya, contohnya pertambangan) menyumbang 16 persen atau senilai 9,43 miliar dollar AS.

Baca juga: Survei Visa: 67 Persen Masyarakat Indonesia Bersiap Tinggalkan Uang Tunai

Adapun sektor tersier (produksinya bukan dalam bentuk fisik, melainkan dalam bentuk jasa, contohnya sektor perdagangan) menyumbang 41 persen atau sebesar 23,52 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com