Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Tersenyum Saat Anggota DPR Singgung Nasib Bupati Meranti

Kompas.com - 11/04/2023, 15:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meyinggung Bupati Meranti, Muhammad Adil, dalam gelaran rapat kerja bersama Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, yang membahas konsep dari rancangan peraturan pemerintah Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit.

Dalam gelaran rapat tersebut, Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Marsiaman Saragih mengapresiasi kebijakan yang dibuat oleh Kemenkeu untuk mengalokasikan dana DBH tahun anggaran 2023 sebesar Rp 3,4 triliun khusus DBH kelapa sawit.

Dengan kebijakan tersebut, Marsiaman meyakini, berbagai pihak terkait dari daerah pemilihannya, yakni Riau II, tidak akan banyak berkomentar seperti Bupati Meranti, Muhammad Adil.

Baca juga: Tanggapi Keluhan Soimah, Sri Mulyani Perintahkan Ditjen Pajak Lakukan Ini

Sebagai informasi, Adil memang sempat memaki-maki Kementerian Keuangan pada Desember 2022, karena Kepulauan Meranti diklaim tidak mendapatkan alokasi DBH minyak dan gas yang sesuai.

Ia bahkan sempat menyebutkan, jika pemerintah pusat tidak bisa mengurus Kepulauan Meranti, sebaiknya dilepas ke negara tetangga.

"Kami berharap (DBH kelapa sawit) ini dapat terlaksana dalam waktu yang seperti dijajikan dan pasti kami tidak akan ada yang ribut seperti Bupati Meranti (Muhammad Adil), minta pindah ke negara lain gara-gara tidak ada DBH," kata Marsiaman, dalam gelaran rapat kerja Komisi XI DPR RI, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Klarifikasi Soal Keluhan Soimah Didatangi Petugas Pajak


Bikin Sri Mulyani tersenyum

Sri Mulyani terlihat tersenyum saat Marsiaman menyinggung nasib Adil yang kini justru ditetapkan sebagai tersangka penerima suap usai terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Dan sekarang dia sudah menginap di tempat yang sangat disekolahkan lah," ujar Marsiaman, disambut senyum oleh Sri Mulyani.

Guyonan serupa juga dilontarkan oleh Anggota Komisi XI DPR Fraksi NasDem, Fauzi H. Amro. Fauzi dalam gelaran focus group discussion terkait DBH sawit bersama Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, tidak ada kepala daerah yang berani memarahi Luky.

"Karena berisiko tinggi kalau marah ke Pak Luky. Karena pengalaman bupati Meranti, bisa-bisa sekolah kalau marah ke Pak Luky," ucapnya.

Baca juga: Data Sri Mulyani Vs Mahfud MD Kok Berbeda?

Sempat sebut Kemenkeu isinya iblis

Sebelumnya, nama Adil sempat menjadi perbincangan masyarakat setelah video marah-marahnya viral di media sosial (medsos) pada Desember 2022.

Kemarahan Adil berangkat dari protes kerasnya atas dana bagi hasil (DBH) minyak. Sebab, daerah yang dipimpinnya merasa mendapat bagian sedikit dari DBH minyak.

Dalam video itu, Adil nampak beradu argumen dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Lucky Alfirman.

Keduanya berdebat sengit dalam Rapat Koordinasi Nasional terkait Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu, Adil pun menumpahkan kekecewaannya kenapa DBH minyak untuk Kepulauan Meranti tidak sesuai. Padahal, hasil minyaknya besar dan liftingnya naik.

"Itu yang hadir apa staf tak tahulah. Sampai saya ngomong waktu itu, ini orang keuangan isinya iblis atau setan," kata Adil.

Baca juga: Bupati Meranti yang Ditangkap KPK Pernah Sebut Kemenkeu Isinya Iblis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com