Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Absen Bagikan Dividen Tahun Ini, Laba Bersih Adhi Karya pada 2022 Digunakan untuk Cadangan dan Modal Kerja

Kompas.com - 12/04/2023, 10:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Adhi Karya (ADHI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (11/4/2023) dan memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari perolehan laba bersih tahun 2022 kepada pemegang saham.

Mengutip siaran resmi perseroan, sepanjang tahun 2022, ADHI mencatatkan kenaikan laba bersih 47 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 81,2 miliar dibandingkan laba bersih pada 2021 yang sebesar Rp 55,8 miliar.

Adhi Karya akan menggunakan laba bersih untuk cadangan wajib perseroan, sesuai dengan Peraturan Perundangan tentang Perseroan Terbatas, bahwa Perseroan wajib memiliki cadangan wajib minimal sebesar 20 persen," seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Baca juga: BUMN Adhi Karya Garap Rumah Menteri di IKN, Nilainya Rp 493 Miliar

Dengan menetapkan cadangan wajib sebanyak 20 persen dari laba bersih tahun 2022, atau setara dengan Rp 16,2 miliar. Adapun 80 persen dari perolehan laba bersih Adhi Karya pada 2022 akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Hingga Maret 2023, ADHI membukukan kontrak baru sebesar Rp 8,9 triliun atau meningkat hingga 109 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni senilai Rp 4,2 triliun. Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Pekerjaan Perkerasan Jalan Pertambangan Tanjung Enim, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir) dan SPAM Regional Wosusokas.

Baca juga: BUMN Adhi Karya Disuntik Duit APBN Rp 1,97 Triliun

Lini bisnis engineering dan Konstruksi mendominasi kontribusi kontrak baru sebesar 93 persen, lini bisnis Properti dan Hospitality sebesar 3 persen dan bisnis lainnya sebesar 4 persen. Berdasarkan sumber dana kontrak baru berasal dari Pemerintah sebesar 28 persen, proyek investasi dan lainnya sebesar 53 persen, serta BUMN dan BUMD sebesar 19 persen.

Perolehan kontrak baru berdasarkan tipe pekerjaan Jalan dan Jembatan berkontribusi sebesar 69 persen. Berdasarkan tipe gedung sebesar 14 persen, tipe infrastruktur sumber daya air sebesar 9 persen dan lainnya sebesar 8 persen.

Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari proyek infrastruktur Jalan dan Jembatan sebesar 59 persen, prasarana kereta api 15 persen, proyek gedung sebesar 12 persen, serta infrastruktur pengolahan sumber air sebesar 8 persen, dan 6 persen berasal dari pekerjaan lainnya.

Adapun 5 Besar Proyek yang dicapai ADHI, antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Prasarana LRT Malolos-Clark di Filipina, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir), serta Proyek Land Development Kalimantan Timur – IKN.

ADHI juga berfokus pada pengembangan bisnis kontruksi berbasis lingkungan, seperti Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu Medan, RDF (Refuse Derived Fuel) Bantargebang, TPST Kota Denpasar, SPAM Dumai, SPAM Karian, dan lainnya.

Baca juga: Hingga Oktober 2022, Adhi Karya Peroleh Kontrak Baru Senilai Rp 19,1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com