Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pelabuhan Ciwandan Banten yang Disesaki Pemotor saat Mudik

Kompas.com - 11/06/2023, 00:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pelabuhan Ciwandan bisa dibilang kalah populer apabila dibandingkan dengan Pelabuhan Merak, meski keduanya sama-sama berada di Kota Cilegon, Banten.

Padahal, Pelabuhan Ciwandan adalah salah satu pelabuhan di Banten yang lalu lintasnya paling padat. Pelabuhan ini berjarak sekitar 16 kilometer dari Merak.

Berbeda dengan Merak yang dikelola oleh BUMN PT ASDP (Persero), pengelola Pelabuhan Ciwandan adalah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, perusahaan negara yang memang fokus pada bisnis pengelolaan kepelabuhanan di Tanah Air.

Mengutip laman resmi Ditjen Hubdar Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Ciwandan adalah pelabuhan pendukung agar beban lalu lintas pada Merak bisa berkurang, terutama saat musim Mudik Lebaran atau libur panjang.

Baca juga: Info Pelabuhan Roro Sei Pakning, Tiket, dan Jadwal Kapal

Saat Mudik Lebaran 2023 misalnya, pelabuhan mengoperasikan 5 dermaganya, di mana seluruh dermaga itu bisa melayani kapal berjenis Roll On Roll Off (Ro-Ro).

Namun demikian, sebagai pelabuhan bantuan Merak, Ciwandan saat mudik hanya melayani penyeberangan untuk masyarakat pengguna kendaraan roda dua. Sementara untuk pengguna mobil tetap diarahkan menggunakan Merak.

Profil Pelabuhan Ciwandan

Pelabuhan Ciwandan Banten berlokasi di Jalan Anyer, Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Akses ke pelabuhan ini terbilang mudah, karena bisa diakses melalui jalan nasional dan tidak jauh dari Tol Merak-Jakarta.

Di luar musik mudik, Pelabuhan Ciwandan dipergunakan untuk bongkar muat kapal kontainer, baik tujuan domestik maupun ke luar negeri. Pelabuhan di Banten ini terkenal sebagai lokasi bongkar muat komoditas gandum dan jagung impor.

Baca juga: Info Pelabuhan Poto Tano, Jadwal Kapal, dan Tiketnya

Keberadaan pelabuhan ini sejatinya sudah ada sejak lama, yakni sejak era Kesultanan Banten. Namun dalam fungsinya sebagai pelabuhan nasional, baru resmi beroperasi sejak 27 Agustus 1988.

Total luasnya mencapai 54 hektare dengan area perairannya 4.100 hektare. Pelabuhan ini juga dipakai sebagai persinggahan kapal atau pelabuhan pengumpul sebelum menuju ke Tanjung Priok atau tujuan lainnya.

Mengutip laman resmi Pelindo, saat ini, Pelabuhan Banten merupakan pintu masuk utama bagi komoditas gandum yang berasal dari luar negeri.

Terletak sekitar 10 km dari pusat Kota Serang, pelabuhan ini merupakan pelabuhan penting bagi perdagangan internasional abad ke-15.

Baca juga: Profil Pelabuhan Muara Angke, Sejarah, dan Fungsinya

Saat itu, kapal-kapal asing yang berasal dari Persia, Arab, India, Tiongkok, Inggris, dan Portugis, hilir mudik dari dan menuju Pelabuhan Banten.

Perkembangan pesat pelabuhan di Banten didukung oleh pertumbuhan industri di sekitarnya, mulai dari industri pengolahan logam, mesin, kimia, hingga minyak kelapa sawit.

Berdasarkan sektor usaha, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar & Eceran, serta Konstruksi memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten.

Pelabuhan Ciwandan Banten memiliki potensi berkembang pesat karena ditopang daerah industri yang tumbuh pesat, seperti industri pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit.

Baca juga: Profil Pelabuhan Sunda Kelapa, Sejarah, dan Fungsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com