Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Setujui Pagu Anggaran Kementerian ESDM Naik jadi Rp 11,07 Triliun di 2024

Kompas.com - 13/06/2023, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VII DPR RI menyetujui penambahan anggaran pagu indikatif Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di 2024 naik Rp 4,29 triliun menjadi sebesar Rp 11,07 triliun.

Hal tersebut ditetapkan dalam kesimpulan rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM hari ini, Selasa (13/6/2023).

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, anggaran pagu indikatif Kementerian ESDM tahun 2024 tersebut naik dari rancangan semula sebesar Rp 6,77 triliun.

"Komisi VII menyetujui penambahan anggaran sejumlah Rp 4,29 triliun, sehingga anggaran total pagu indikatif dari usulan Rp 6,77 triliun menjadi Rp 11,07 triliun," ungkapnya.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Shell Akhirnya Banting Harga Lepas Blok Masela ke Pertamina

Selain itu, dalam rapat tersebut Komisi VII juga menyetujui peningkatan alokasi anggaran di Ditjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM yang diprioritaskan untuk pembangunan sistem pelayanan dan perizinan terpadu sektor minerba.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan terima kasih atas dukungan Komisi VII dalam penetapan Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) Kementerian ESDM tahun 2024 yang menyetujui adanya penambahan pagu anggaran.

"Anggaran tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk bisa meningkatkan kinerja dan juga PNBP (penerimaan negara bukan pajak), serta meningkatkan ketahanan energi nasional," ungkap dia.

Adapun tambahan anggaran sebesar Rp 4,29 triliun tersebut dialokasikan untuk sejumlah program. Terdiri dari proyek pipa gas bumi Cisem tahap II ruas Batang-Cirebon-KHT sebesar Rp 361,23 miliar.

Lalu proyek pipa gas bumi ruas Dumai-Sei Mangke sebesar Rp 725,47 miliar, program konversi minyak tanah ke CNG sebesar Rp 721,09 miliar, dan proyek pembangunan jaringan transmisi 500 kV sebesar Rp 930 miliar.

Baca juga: Respons Menteri ESDM soal 20 Persen Saham Vale Indonesia Dikuasai Perusahaan Cangkang

Kemudian program clean cooking untuk rumah tangga sebanyak 680.000 paket sebesar Rp 340 miliar, program bantuan pasang listrik sebanyak 200.000 pasang senilai Rp 300 miliar, proyek penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) di 22.000 titik sebesar Rp 363 miliar.

Selain itu, untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) senilai Rp 30 miliar, program insentif konversi motor berbasis BBM ke listrik sebanyak 50.000 unit senilai Rp 350 miliar, dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atas sebanyak 130 unit senilai Rp 88,50 miliar.

Termasuk pula untuk program diklat/sosialisasi sebesar Rp 20 miluar, penambahan anggaran Dewan Energi Nasional (DEN) sebesar Rp 70 miliar, serta penambahan anggaran Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) sebesar Rp 20 miliar.

Baca juga: Kementerian ESDM Setor PNBP Rp 125,9 Triliun hingga Mei 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com