Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor 11,6 Ton Pakan Ikan Hias Berbahan Cacing ke Jepang

Kompas.com - 17/06/2023, 21:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pengawalan dan pelepasan ekspor pakan ikan hias beku ke Jepang sebanyak 11,6 ton.

Produk tersebut dihasilkan dari bloodworms (cacing darah), tubifex (cacing sutra) dan daphnia (zooplankton) yang banyak tersedia di persawahan dan sungai di Bandung, Jawa Barat yang diolah menjadi pakan ikan berkualitas.

"Alhamdulillah, sudah dilakukan pelepasan ekspor pakan ikan hias ke Jepang. Tentu ini menunjukkan bahwa kita juga bisa dan mampu memproduksi pakan ikan berkualitas," kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Bandung, AA Gede Eka Susila dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: RI Ekspor Nikel Sulfat ke China untuk Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Agung mengatakan, ekspor pakan ikan hias senilai Rp1,5 miliar tak hanya berdampak bagi eksportir, yakni PT. Kyorin Group Indonesia.

Ia mengatakan, 200 mitra petani ikan juga turut merasakan manfaat karena mereka mereka berperan sebagai supplier bahan baku produk pakan ikan ataupun biota air tawar lainnya.

"Ekspor ini merupakan kerja kolaborasi swasta dan para pembudidaya ikan dan kita support dari sisi quality assurance," ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Agung mengatakan, KKP melalui SKIPM Bandung mendorong perusahaan agar mengembangkan produk berteknologi tinggi yang dapat memperbesar skala usaha, mempercepat proses produksi dan memperbanyak penyerapan bahan baku dan tenaga kerja.

Baca juga: Ekspor RI Naik Jadi 21,72 Miliar Dollar AS pada Mei 2023

"Terlebih produk pakan ikan hias beku milik PT. Kyorin Group Indonesia sudah mampu bersaing secara kualitas dengan produk yang serupa dari negara lain seperti Tiongkok, Ukraina dan Rumania berdasarkan hasil uji laboratorium dari Jepang dan Amerika Serikat," tuturnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, semua produk pakan ikan hias yang diekspor berkualitas tinggi untuk segmen menengah ke atas yang ditargetkan akan diproduksi sebasar 300 ton pada tahun 2023.

"Produk ini termasuk pakan ikan hias terbaik untuk pasar ikan hias dunia. Sekali lagi ini membuktikan bahwa kita bisa dan mampu memproduksi pakan ikan bermutu dan berkualitas," ucap dia.

Baca juga: BPS Belum Catat Adanya Ekspor Pasir Laut sejak Mei 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com