Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Mengetat, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Kompas.com - 30/06/2023, 08:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (29/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, melanjutkan penguatan dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yang naik lebih dari 2 persen.

Penguatan harga minyak didukung persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun lebih dari perkiraan, mengimbangi kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral yang dapat melemahkan perekonomian global.

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,4 persen atau 31 sen AS menjadi 74,34 dollar AS per barrel. Begitu pula dengan harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,4 persen atau 30 sen AS menjadi 69,86 dollar AS per barrel.

Baca juga: Pertamina Tebar Promo Cashback untuk Pembelian Pertamax dkk

Tren kenaikan harga minyak terjadi usai Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan, persediaan minyak mentah turun 9,6 juta barrel dalam pekan yang berakhir 23 Juni 2023, jauh melebihi perkiraan analis yang sebesar 1,8 juta barrel.

"Pelaku pasar tetap terpecah antara kenaikan suku bunga dengan kekhawatiran resesi global, terhadap potensi permintaan perjalanan yang meningkat dan pasokan minyak mentah yang menyusut," kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.

Pasar memang memiliki kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa tren kenaikan suku bunga akan kembali berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi yang mulai mereda di AS, ternyata masih berada di atas target The Fed yang sebesar 2 persen. Oleh sebab itu, setelah jeda kenaikan di Juni 2023, The Fed masih memiliki pekerjaan untuk menekan laju inflasi lebih jauh.

Potensi kenaikan suku bunga juga didorong data warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu. Data yang positif itu menggambarkan pemulihan ekonomi dan optimisme pasar tenaga kerja AS.

Powell pun mengindikasikan bahwa kemungkinan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi hingga akhir tahun dengan masing-masing sebesar 25 basis poin.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde menyatakan bahwa inflasi yang sangat tinggi membuat bank harus menghindari kebijakan penghentian kenaikan suku bunga.

Pernyataan itu memperkuat peluang bahwa Bank Sentral Eropa akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada pertemuan Juli 2023.

Baca juga: BBM Baru Pertamina Pertamax Green 95 Dijual Mulai Juli 2023

Sementara itu, di China, negara importir minyak mentah terbesar di dunia, menunjukkan laba tahunan pada perusahaan industri turun dua digit dalam lima bulan pertama karena melemahnya permintaan menekan margin.

Sentimen-sentimen tren kenaikan suku bunga di AS dan Eropa, serta pelemahan ekonomi di China, menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga minyak lebih tinggi, sekalipun ada potensi berkurangnya pasokan minyak mentah di pasar global.

"Kurangnya prospek pertumbuhan permintaan bahan bakar membatasi kenaikan harga minyak, bahkan dengan adanya rencana pembatasan produksi oleh produsen minyak," kata Tetsu Emori, CEO Emori Fund Management Inc.

Untuk diketahui, Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, menyatakan bakal memangkas produksi minyak mentahnya sebesar 1 juta barrel per hari menjadi sekitar 9 juta barrel per hari mulai Juli 2023.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik gara-gara Data Penurunan Minyak AS Lampaui Perkiraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com