Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub dan KAI Pastikan Kesiapan Antisipasi Kondisi Darurat di LRT Jabodebek

Kompas.com - 13/07/2023, 12:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menyiapkan antisipasi kondisi darurat pada sistem LRT Jabodebek. Hal ini untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam kondisi darurat seperti gempa bumi atau ada benda asing di lintasan rel, sistem LRT Jabodebek sudah diatur untuk berhenti beroperasi.

Namun LRT Jabodebek sudah dipasangi baterai, sehingga meski sistem berhenti beroperasi di luar stasiun, kereta tetap bisa dikendalikan agar berhenti di stasiun terdekat.

Meski tanpa masinis, saat kondisi darurat LRT Jabodebek akan dioperasikan oleh train attendant yang selalu bersiap di dalam kereta.

Baca juga: Kuota Penuh dalam 3 Jam, KAI Berencana Buka Lagi Pendaftaran Uji Coba LRT Jabodebek

"Sehingga Insya Allah tidak terjadi berhenti di tengah-tengah antara stasiun dan membuat penumpang tidak bisa berjalan," ujarnya saat konferensi pers di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Oleh karenanya, pada saat uji coba operasional terbatas selama 12 Juli-15 Agustus ini operator dan pemangku kepentingan dengan hati-hati memastikan aspek keselamatan dan keamanan sistem LRT Jabodebek.

Hal ini agar kesiapan LRT Jabodebek saat beroperasi secara penuh pada 18 Agustus nanti dapat maksimal.

"Kalau uji terbatas sampai 18 Agustus itu berjalan dengan baik, kita buka. Kalau ada hal-hal tertentu yang belum mungkin mungkin kita mengusulkan bapak presiden untuk diundur sebentar," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo memastikan aspek keselamatan menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan LRT Jabodebek. Hal inilah yang diutamakan dalam uji coba terbatas kali ini.

"Uji coba ini salah satunya adalah faktor keselamatan. Berbagai skenario kita sudah lakukan ya," kata Didiek.

Baca juga: Mulai 27 Juli 2023, Uji Coba LRT Jabodebek untuk Masyarakat Umum

"Kita juga kerjasama dengan TNI Polri, Basarnas, BNPT, dan rumah sakit-rumah sakit yang ada di sepanjang lintasan dalam rangka untuk mengantisipasi itu," tambahnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub M. Risal Wasal menambahkan, sistem LRT Jabodebek telah diatur agar kereta berhenti saat terjadi sedikit gangguan seperti yang sempat terjadi saat uji coba operasional terbatas yang perdana dilakukan Rabu (12/7/2023) kemarin.

"Tadi ada sedikit, bukan hambatan tapi fail-safe. Begitu ada gangguan maka kereta itu akan langsung berhenti," ungkapnya.

Saat kereta berhenti, train attendant langsung lapor ke Operation Control Center (OCC) yang ada di depo. Jika tidak ada gangguan, barulah kereta kembali berjalan.

"Misalnya ada binatang atau apapun maka kereta itu akan berhenti dan attendant yang ada di kereta akan melapor ke OCC menyatakan tidak ada apa-apa karena itu hanya binatang atau burung terbang maka kereta akan lanjut jalan. Begitu safenya kita siapkan kereta ini," jelasnya.

Kemudian juga telah disiapkan antisipasi kondisi tanggap darurat seperti listrik tiba-tiba mati, maka dengan baterai yang ada di kereta akan menjalankan kereta untuk sampai di stasiun terdekat.

"Itu yang kita siapkan di dalam antisipasi adanya gangguan-gangguan perjalanan dalam CBTC LRT Jabodebek ini. Kira-kira itu dari sistem keselamatannya," tuturnya.

Baca juga: Kata Bos MRT Usai Uji Coba LRT Jabodebek: Ngeri-ngeri Sedap, So Far Oke

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com