Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Distribusi Pupuk Bersubsidi Tepat Sasaran, Aplikasi iPubers Diterapkan di 5 Wilayah

Kompas.com - 15/07/2023, 21:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan Kalimantan Selatan (Kalsel), Bangka Belitung (Babel), Riau, Bali, dan Aceh menjadi pilot wilayah yang menggunakan iPubers dalam sistem penebusan pupuk bersubsidi.

iPubers merupakan aplikasi hasil integrasi antara platform T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan) dengan platform Rekan milik PT Pupuk Indonesia (Persero).

Digitalisasi kios pupuk bersubsidi melalui aplikasi iPubers tersebut diharapkan dapat memudahkan proses administrasi pemilik kios. Lantaran, proses pendataan seluruhnya dilakukan melalui aplikasi.

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan, aplikasi iPubers mengubah drastis proses administrasi kios dari yang sebelumnya banyak mengisi formulir kertas pada proses penebusan, kini administrasi langsung terekam dalam aplikasi.

Baca juga: Cukup Pakai KTP, Ini Cara Beli Pupuk Bersubsidi

"Kami digitalisasi kios supaya setiap transaksi di kios tercatat dan terekam secara digital, semua yang tadinya manual, yang kertas-kertas itu kita hapuskan,” ungkapnya Panji dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (15/7/2023).

Ia menuturkan, dengan iPubers, setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi di kios langsung terekam secara realtime. Aplikasi ini juga dapat meningkatkan transparansi dan ketepatan sasaran penerima pupuk bersubsidi.

Lantaran, aplikasi iPubers sudah dilengkapi geo-tagging dan timestamp, maka akan tercatat lokasi dan waktu terjadinya transaksi sehingga memudahkan penelusuran.

Para petani penerima subsidi yang ingin membeli pupuk bersubsidi pun cukup datang ke kios dan menunjukkan KTP. Pemilik kios akan memindai Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP untuk mengakses data alokasi pupuk bersubsidi milik petani.

Kemudian, kios akan memasukkan jumlah transaksi penebusan dan petani menandatangani bukti transaksi pada layar gadget yang digunakan. Petani juga di foto bersama pupuknya sebagai bukti penebusan pupuk bersubsidi.

“Aplikasi ini dapat memastikan peningkatan pelayanan publik, baik dari kios dan masyarakat bisa mudah melakukan penebusan dengan cukup membawa KTP saja,” ungkap Panji.

Baca juga: Cegah Penyelundupan, Pupuk Indonesia Percanggih Sistem Penyaluran Pupuk Subsidi

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan Tommy Nugraha menambahkan, aplikasi iPubers menjadi upaya pemerintah dalam memperbaiki tata kelola kebijakan pupuk bersubsidi.

Menurutnya, dengan digitalisasi maka bisa memastikan ketepatan sasaran dalam proses penebusan pupuk di kios, perbaikan pelaporan, penagihan, dan ketelusuran transaksi.

Ia menuturkan, akurasi data merupakan kunci utama dari keberhasilan kebijakan pupuk bersubsidi.

Kementan sendiri saat ini sudah melakukan validasi ulang data calon penerima pupuk bersubsidi bersama dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sehingga diharapkan tidak ada lagi data ganda pada penerima pupuk bersubsidi.

"Mudah-mudahan iPubers bisa memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi. Seperti terkait, bagaimana mengelola kios bisa bersama-sama memenuhi syarat penebusan pupuk bersubsidi, bagaimana petani bagaimana syarat yang diperlukan, dan kami mengharapkan dinas bisa mensosialisasikan ini kepada petani,” tutup Tommy.

Baca juga: Pupuk Indonesia Siapkan Alternatif Bahan Baku Pupuk dari Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com