Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Jatuh Hampir 2 Persen, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/07/2023, 10:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun hampir 2 persen pada akhir perdagangan Jumat (14/7/2023) waktu setempat atau Sabtu pagi WIB, menghentikan reli yang sudah berlangsung sejak awal pekan.

Pelemahan harga minyak mentah dunia pada perdagangan kemarin dipicu penguatan dollar AS dan aksi ambil untung pelaku pasar setelah reli yang kuat selama beberapa hari.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,9 persen atau 1,47 dollar AS menjadi sebesar 75,42 dollar AS per barrel.

Sedangkan minyak mentah Brent turun 1,8 persen atau 1,49 dollar AS menjadi sebesar 79,87 dollar AS per barrel. Sebelumnya, Brent sempat menembus level 80 dollar AS per barrel saat reli.

Baca juga: BUMN RI Akan Bangun Prasarana Kereta Api di Filipina

"Tampaknya karena aksi ambil untung, dengan beberapa kekhawatiran permintaan ke depannya, dan penguatan dollar AS," ujar John Kilduff, partner di Again Capital.

Indeks dollar AS menguat 0,22 persen ke level 99,93, setelah sempat menyentuh level terendah dalam 15 bulan di 99,57 pada sesi perdagangan kemarin.

Penguatan dollar AS itu membuat membuat harga minyak mentah menjadi menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menurunkan permintaan terhadap minyak.

Kendati harga minyak melemah di penutupan pekan ini, namun Ahli Strategi Investasi Senior Bank Wealth Management di Amerika Serikat (AS), Rob Haworth meyakini reli bakal berlanjut di pekan depan.

Hal itu didorong realisasi inflasi AS yang melandai, rencana untuk mengisi kembali cadangan strategis AS, serta pengurangan pasokan oleh negara produsen.

Baca juga: DPR Nilai Divestasi Saham Vale 14 Persen Masih Kurang

Sepanjang pekan ini pun harga minyak mentah dunia tetap mencatatkan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Setiap pekannya, harga minyak dunia naik hampir 2 persen.

Adapun harga minyak mentah dunia trennya menguat seiring dengan keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memangkas produksi minyak mereka.

Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barrel per hari (bph) hingga Agustus 2023. Rusia juga memperpanjang masa pemotongan ekspor dan produksi masing-masing 500.000 barrel per hari.

Dengan demikian, total pengurangan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ menjadi sekitar 5 juta barrel per hari, atau sekitar 5 persen dari permintaan minyak global.

Baca juga: Soal Divestasi Saham Vale, Menteri ESDM Minta Ada Diskon Harga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com