Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Dow Jones Catat 12 Hari Kenaikan Beruntun

Kompas.com - 26/07/2023, 07:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (25/7/2023) waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial Averages (DJIA) mencatatkan kenaikan 12 hari berturut-turut atau reli terpanjang sejak Februari 2017.

Kenaikan indeks saham tersebut didorong oleh rilis laporan kinerja kuartal II-2023. DJIA naik 26,83 poin atau 0,08 persen menjadi 35.438,07. S&P 500 bertambah 0,28 persen menjadi ditutup pada level 4.567,46. Sementara Nasdaq Komposit berada pada posisi 14.144,56 atau naik 0,61 persen.

Saham General Motors ambles 3,5 persen usai perusahaan pembuat mobil itu memperkirakan pertumbuhan pendapatan dalam setahun ini. Sementara itu, saham General Electric naik hampir 6,3 persen yang didukung oleh pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal II-2023.

Baca juga: Resmi Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela, Pertamina-Petronas Bayar Rp 9,75 Triiun

Saham UPS turun 1,9 persen setelah perusahaan mencapai kesepakatan tentatif dengan serikat Teamsters, sebagai upaya untuk menghindari pemogokan. Sementara itu, saham Banc of California melonjak 11 persen, dan PacWest Bancorp turun 27 persen.

Mengutip laporan dari The Wall Street Journal, Banc of California sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli PacWest.

Saat ini investor Wall Street mencerna hasil dari rentetan pendapatan korporasi, dengan nama-nama perusahaan big tech seperti Alphabet dan Microsoft yang akan merilis laporan kinerja kuartal II-2023 setelah penutupan pasar Selasa.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham MAHA Langsung ARA

Hampir 130 perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal kedua sejauh ini. Data data FactSet menyebutkan, sekitar 79 persen laporan kinerja melampaui ekspektasi analis.

Di sisi lain, saat ini investor juga tengah menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve pada hari Rabu dan akan mencerna komentar Ketua The Fed Jerome Powell terkait dengan prospek ekonomi AS kedepannya.

Analis dari Bank AS Tom Hainlin mengatakan, investor sangat percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin. Namun, mereka kurang yakin mengenai arah kebijakan lanjutan pada bulan September mendatang.

“The Fed yakin bahwa inflasi bertahan lama sejauh ini, menuju target. Saya pikir masih ada lebih banyak informasi yang bisa didapat. Jadi kami tidak akan mengatakan ada kepastian, ini (mungkin) kenaikan suku bunga terakhir untuk tahun ini,” ujar Tom.

Baca juga: PT Lupromax Pelumas Indonesia Bersiap IPO, Tawarkan Harga Saham Rp 160-Rp 200

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com