Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Erick Thohir Angkat Rahmad Pribadi Jadi Dirut Pupuk Indonesia

Kompas.com - 04/08/2023, 20:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Rahmad Pribadi menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia (Persero) yang baru, menggantikan Bakir Pasaman.

Rahmad sendiri sebelumnya merupakan pimpinan anak usaha Pupuk Indonesia, tepatnya sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sejak 2020.

Erick menuturkan, ada beberapa alasan dirinya menempatkan Rahmad di Pupuk Indonesia. Salah satunya untuk mengembangkan perusahaan menjadi tak hanya bergerak di industri pupuk, tapi ekspansi ke industri petrokimia yang memproduksi green amoniac dan blue amoniac sebagai bahan baku energi bersih.

Baca juga: Pastikan Keamanannya, Erick Thohir Minta Masyarakat Tak Takut Naik LRT Jabodebek

"Artinya ke depan Pupuk ini bukan hanya pupuk, tapi menjadi petro company, yang di mana juga kita agak tertinggal negara-negara tetangga," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Menurut Erick, soal visi perusahaan ke depan telah dibicarakannya dengan Rahmad. Ia meyakini pengalaman Rahmad di Pupuk Kaltim mampu menjadi bekal untuk mengembangkan Pupuk Indonesia.

"Kesuksesan beliau ketika mendorong Pupuk Kaltim sangat progresif dan hasilnya sangat positif di sisi keuangan, maka saya percayakan beliau untuk memimpin yang lebih besar," ungkapnya.

Baca juga: Soal Longspan LRT Jabodebek Salah Desain, Erick Thohir: Sudah Diperbaiki Sebelum Uji Coba

Dia pun meminta Rahmad untuk menyelesaikan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat guna mendorong bisnis petrokimia. Nantinya pabrik ini bisa memproduksi amoniac maupun methanol untuk energi bersih.

Adapun pabrik yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ditargetkan bisa segera rampung dan beroperasi pada 2027.

"Kan masih ada impor metanol, nah kalau kita juga bisa mengembangkan pupuk di Fakfak itu untuk metanol, jadi positif juga," katanya.

Baca juga: Saham Waskita Terdepak dari IDX BUMN 20, Erick Thohir Sebut Ada Kasus Fraud

Di sisi lain, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak juga bertujuan untuk memenuhi tren peningkatan kebutuhan pupuk dan mendorong pemerataan distribusi pupuk ke wilayah Indonesia Timur.

Erick berharap pembangunan pabrik pupuk tersebut akan mampu menekan tingginya harga pupuk di wilayah Indonesia Timur.

"Kita ingin memastikan distribusi itu merata antara Indonesia dan saudara kita yang di Indonesia Timur, yang selama ini dapatkan akses pupuk lebih mahal," pungkas dia.

Baca juga: Erick Thohir: Masalah Sesama BUMN Selesaikan dalam Sehari, Jangan Bertahun-tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com