Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antrean Sertifikasi Produk Alsintan Tinggi, Kementan Gandeng UGM untuk Uji Produk

Kompas.com - 09/08/2023, 10:50 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk pengujian alat mesin pertanian (alsintan). 

Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Muhammad Hatta mengatakan, kerja sama dengan lembaga akademik dalam pengujian alsintan merupakan yang pertama kali dilakukan. 

Dia menjelaskan, kerja sama itu dilakukan karena antrean produk penyedia yang ingin menyertifikasi produk sangat banyak dan butuh percepatan sehingga serapan belanja alsintan bisa memenuhi target dan dengan mutu terjamin.

"Pada saat ini, kerja sama dilakukan mengingat banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia,” katanya.

Dia mengatakan itu dalam acara "Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengujian Alsintan Dalam Rangka Mendukung Sertifikasi Produk" di Fakultas Teknik Pertanian, UGM, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Serdang Bedagai Manfaatkan KUR dan Alsintan

Hatta menyebutkan, Kementan tetap berpihak kepada produk alsintan dalam negeri yang menggunakan komponen dalam negeri serta didesain dan dirakit oleh produsen dalam negeri. 

Hal itu sesuai aturan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Undang–Undang Nomor 22 Tahun 2019 Tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan. 

Perpres itu secara khusus menyatakan, sarana budidaya pertanian, termasuk alsintan, wajib melakukan sertifikasi untuk memenuhi persyaratan keamanan dan standar mutu.

"Harapan kami, dengan adanya kerja sama dengan laboratorium pengujian Fakultas Teknologi Pertanian UGM, proses pelayanan sertifikasi alsintan dapat berjalan dengan lancar dan cepat,” katanya dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).

Dengan begitu, kata dia, produk alsintan yang beredar di Indonesia terjamin mutunya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca juga: Program Alsintan Kementan Bantu Petani Banyuwangi Tingkatkan Produksi Pertanian

Hatta menambahkan, langkah tersebut juga menjadi upaya menyukseskan program Taksi Alsintan. Dalam hal ini, percepatan sertifikasi bertujuan untuk memperbanyak produk bersertifikasi yang beredar di masyarakat.

"Dengan demikian, masyarakat atau petani makin banyak pilihan dalam membeli alsintan yang bermutu. Karena untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Alsintan, petani dibebaskan memilih produk yang diinginkan," ungkapnya.

Namun, kata dia, Kementan tetap memperhatikan kompetensi lembaga yang menguji untuk menjaga kualitas produk.

Untuk itu, Hatta mengapresiasi Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.

"Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Civitas Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang sudah menyambut dan berkenan bekerja sama dengan Kementan, khususnya LS Pro Alsintan Direktorat,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Produktivitas lewat Mekanisasi Pertanian, Kementan Lengkapi Alsintan dengan Perbengkelan

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com