Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Kekeringan di Indramayu, Ditjen PSP Kementan Siap Bantu Pompanisasi dan Pipanisasi

Kompas.com - 11/08/2023, 20:47 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Rahmanto mengatakan, pihaknya siap membantu penyediaan infrastruktur yang diperlukan berbagai daerah terdampak kekeringan, khususnya Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

“(Bantuan) pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan ini digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai, air tanah maupun mata air,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Rahmanto saat meninjau keadaan areal lahan pertanian Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jabar, Jumat.

Peninjauan tersebut ia lakukan bersama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto beserta jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jajaran Balai Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis), dan Camat Losarang.

Baca juga: Saluran Irigasi Surut, Petani di Mustikasari Bekasi Pakai Pompa untuk Mengairi Sawah

Dalam kesempatan itu, Rahmanto mengimbau petani dan Dinas Pertanian setempat harus bersinergi mengantisipasi kekeringan di wilayahnya.

Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pengawalan gilir giring, penanganan illegal pumping, dan sosialisasi dalam mematuhi jadwal tanam.

“Intinya, jika daerah-daerah yang terancam kekeringan memiliki sumber air, maka akan dibantu dengan pompa dan pipa. Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya,” imbuh Rahmanto.

Seperti diketahui, dampak El Nino telah terlihat di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.

Baca juga: 3 Pelajar Jadi Korban Kecelakaan di Jalan Pantura Indramayu, 2 Orang Tewas

Kekeringan telah menyebabkan pasokan air irigasi menurun sehingga menyulitkan petani selama mengelola tanaman padi. Bahkan, sejumlah lahan yang sudah siap untuk ditanami tidak kebagian air dan sengaja ditinggalkan oleh petani.

Menanggapi masalah tersebut, Kementan langsung bergerak cepat mengatasinya. Salah satunya dengan optimalisasi pasokan air yang ada untuk membantu pertumbuhan padi.

Rahmanto menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait dan petani.

"Nanti kami kawal agar Perum Jasa Tirta (PJT) II bisa menambah pasokan air irigasinya dan para petani lebih hemat dalam menggunakan irigasi. Hal ini supaya kondisi debit air yang sedikit itu bisa mencukupi agar tanaman tidak ada yang mengalami puso,” ucapnya.

Baca juga: 2 Pekan Tak Hujan, Ratusan Hektar Tanaman Jagung Petani di Bima Terancam Puso

Rahmanto menyatakan, pihaknya akan mengawal pembagian air secara giliran agar mengalir rata di lahan milik para petani.

Oleh karena itu, kata dia, petani harus taat terhadap jadwal giliran air yang telah ditentukan oleh PJT II.

Monitor persoalan kekeringan sawah

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heryanto mengatakan, kegiatan peninjauan lahan sawah merupakan perintah dari Bupati Indramayu Nina Agustina untuk memonitor kekeringan sawah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com