Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi El Nino, Gubernur NTT Minta Pemda Genjot Penanaman Bambu

Kompas.com - 12/08/2023, 14:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat meminta seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di NTT untuk menggenjot penanaman bambu sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi kemarau panjang El Nino.

Viktor menjelaskan, bambu merupakan tumbuhan yang tahan panas dan juga memiliki segudang manfaat baik untuk pangan, sandang, dan papan.

"NTT sudah terbiasa dengan musim panas tapi kita akan mendorong Pemda menanam bambu. Kenapa bambu, karena bambu bisa jadi pangan, papan dan sandang," ujar Viktor saar ditemui di Kupang, Sabtu (12/9/2023).

"Bambu juga mampu menampung sampai 5.000 liter air, jadi cocok untuk ditanama. Bambu juga setelah 3 tahun survive dia tahan menyimpan air," sambung Viktor.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Bulog Percepat Realisasi Impor Beras

Lebih lanjut Viktor mengatakan, dengan ditanamnya bibit-bibit bambu nantinya bisa dijual ke wilayah-wilayah yang membutuhkan dengan harga yang murah, yakni Rp 6.000 per bibit.

"Kalau di luar ada yang dijual Rp 12.000, nah kalau kita yang menjual Rp 6.000 per bibit dan sekarang ada 10 juta benih bambu yang siap dijual," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air.

Sebab, El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang.

Baca juga: Kementan: 2.269 Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen karena El Nino

"Menghemat air, itu (masyarakat kota) jangan boros air. Dan juga nanti setelah ada hujan lakukan penghijauan. Tapi terutama menghemat air," ujar Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/7/2023).

Sementara itu, untuk masyarakat di daerah, Dwikorita meminta agar melakukan adaptasi pola tanam sesuai kondisi daerah yang kering.

Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat daerah menjaga lingkungan. "Jangan makin merusak lingkungan," ungkap Dwikorita.

Baca juga: Ini Daerah-daerah yang Diprediksi Paling Parah Terdampak El Nino

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com