Tesla Perang Harga dengan Produsen Mobil China

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen kendaraan listrik Tesla kembali memotong harga mobil listrik di China. Hal ini membuat saham merosot 3 persen pada perdagangan Senin pagi.

Perusahaan yang dirintis konglomerat Elon Musk tersebut mengumumkan langkah tersebut dalam postingan Weibo, Minggu malam.

Dilansir dari CNBC, Selasa (15/8/2023), pemotongan harga terjadi pada dua crossover Model Y Tesla versi China dengan harga 299.000 dan 349.000 yuan.

Baca juga: Bertemu Elon Musk, Luhut Sebut Tesla Tunda Investasi di Indonesia

Tiap-tiap model mendapatkan diskon sebesar 14.000 yuan, atau sekitar 2.000 dollar AS. Diskon tersebut setara Rp 30,68 juta pada kurs Rp 15.340 per dollar AS.

Sementara itu, model 3 akan memiliki subsidi asuransi waktu terbatas sebesar 8.000 yuan, atau sekitar 1.100 dollar AS.

Subsidi tersebut senilai Rp 16,87 juta pada kurs Rp 15.340 per dollar AS. 

Baca juga: Tak Semua Sopir Taksi, Ini Syarat yang Harus Dimiliki untuk Bisa Mengemudikan Tesla Blue Bird

Menurut unggahan Tesla, subsidi asuransi akan berlangsung hingga September 2023.

Perang harga yang ganas antara Tesla dan pembuat mobil domestik China seperti BYD, Nio, dan Xpeng memakan margin Tesla pada kuartal kedua 2023. 

Tesla telah kalah dari pesaing domestik, bahkan ketika perusahan meningkatkan produksinya di Shanghai Gigafactory.

Sebagai informasi, Tesla telah memangkas harga beberapa kali sepanjang 2022 dan 2023. Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk mengosongkan inventaris dan meningkatkan pengiriman.

Baca juga: Luhut Bakal ke California Temui Elon Musk, Tagih Realisasi Investasi Tesla