Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Awal Perdagangan, 218 Saham "Hijau"

Kompas.com - 23/08/2023, 09:36 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (23/8/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 6.935,29 atau naik 18,8 poin (0,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.916,45.

Sebanyak 218 saham melaju di zona hijau dan 154 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 637,5 miliar dengan volume 1,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG akan menguji kembali zona resisten 6.950-6.970 jika hari ini menembus ke atas 6.938 sebagai suatu resisten Fibonacci.

Level support IHSG berada di 6.823, 6.794 dan 6.753, sementara level resistennya di 6.938, 6.970 dan 7.015.

“Kenaikan di atas 6.966 mestinya akan mengonfirmasi pembentukan subwave v dari wave a. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” kata Ivan dalam analisisnya.

Baca juga: Saham Bank dan Ritel Turun, Wall Street Ditutup Bervariasi

Sementara itu, pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 0,19 persen (34,1 poin) ke posisi 17,825,18. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,26 persen (82,1 poin) menjadi 31.928,8.

Sedangkan Strait Times Singapura naik 0,44 persen (13,8 poin) ke posisi 3.173,72. Indeks Komposit Shanghai China melemah 0,52 persen (16,2 poin) ke posisi 3.104,09.

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg pukul 09.07 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.324 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.316 per dollar AS.

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah mengalami pelemahan di awal sesi, masih terbuka peluang untuk menguat hari ini karena yield obligasi pemerintah AS beranjak turun.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Tak Berdampak Apa-apa

"Rupiah mungkin masih berpeluang menguat hari ini terhadap dollar AS . Data penjualan rumah AS Nilai tukar regional juga terlihat menguat, sebagian indeks saham Asia juga bergerak naik di pagi ini," kata Ariston kepada Kompas.com.

Tapi di sisi lain, penguatan rupiah masih rentan, karena ekspektasi suku bunga AS yang masih akan dipertahankan di level tinggi dengan maih bagusnya data-data ekonomi AS.

Selain itu, mulai defisitnya neraca transaksi berjalan (current account) di kuartal II-2023 setelah surplus selama 7 kuartal beruntun bisa menjadi penekan untuk rupiah ke depan.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan memguat ke arah Rp 15.250 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.350 per dollar AS.

Baca juga: Berapa Sisa Kepemilikan Saham Bos BCA Usai Hibah Rp 74 Miliar ke Anaknya?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com