Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Geliat Pendulangan Intan Cempaka di Banjarbaru Kalimantan Selatan

Kompas.com - 25/08/2023, 11:01 WIB
Amir Sodikin

Editor

SINAR matahari menyibak awan mendung kala itu di pendulangan tradisional intan Cempaka, Jalan Pumpung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, awal Juli 2023.

Raungan mesin diesel pompa air memecah kesunyian saat sejumlah pekerja memulai berjuang mencari setitik intan di sela-sela lumpur dan pasir.

Para pendulang dengan alat yang disebut linggangan, berbentuk kerucut seperti caping terbalik terbuat dari kayu, bisa menghabiskan waktu seharian memilah material yang digali dari kedalaman 15 meter, dengan air untuk menemukan bijih yang mengandung intan.

Warga menggunakan penyaringan berbentuk menara (kasbuk) untuk mengalirkan material mengandung intan yang dikumpulkan dalam sebuah kolam saat mendulang intan di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTOBAYU PRATAMA S Warga menggunakan penyaringan berbentuk menara (kasbuk) untuk mengalirkan material mengandung intan yang dikumpulkan dalam sebuah kolam saat mendulang intan di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Baca juga: 5 Warga Banjarbaru Keracunan Umbi Gadung, 1 di Antaranya Meninggal Dunia

Pendulangan yang memadukan unsur budaya dan kearifan lokal dari masyarakat setempat itu sempat lesu sejak beberapa tahun terakhir dan diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19. 

Meskipun sebenarnya masih banyak ditemukan galuh (sebutan warga setempat untuk intan karena para pendulang dilarang menyebut intan atau berlian yang dipercaya akan membawa sial) di lokasi itu.

Seorang warga beristirahat saat mendulang intan di Pendulangan Tradisonal Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Seorang warga beristirahat saat mendulang intan di Pendulangan Tradisonal Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Di tempat pendulangan ini sebenarnya tidak asing bagi Indonesia. Sejarah mencatat, pada 26 Agustus 1965 sebanyak 24 penambang tradisional menemukan intan seukuran telur burung merpati dengan berat 166,75 karat.

Intan seberat itu ditaksir berharga Rp 10 triliun, dan Presiden Pertama RI Ir Soekarno sempat memberi nama “Intan Trisakti”. Kini, tidak diketahui pasti keberadaan intan tersebut. 

Warga memanggul material batu saat mendulang intan di Pendulangan Tradisonal Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Warga memanggul material batu saat mendulang intan di Pendulangan Tradisonal Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Aktivitas pendulangan intan Cempaka telah ada sejak abad ke-9 Masehi atau sekitar tahun 800-an.

Baca juga: Lagi, Longsor di Pendulangan Intan Kalsel, Satu Penambang Tewas Tertimbun

Relief saat ditemukannya intan Trisakti di kawasan monumen tugu intan Trisakti di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Relief saat ditemukannya intan Trisakti di kawasan monumen tugu intan Trisakti di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Lokasi itu kini tercakup dalam wilayah yang ditetapkan menjadi salah satu situs Geopark Meratus dan diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGG).

Langkah ini sebagai upaya Pemprov Kalimantan Selatan untuk melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.

Sepasang sepatu yang dipergunakan pendulang intan tradisional di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Sepasang sepatu yang dipergunakan pendulang intan tradisional di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Keberadaan bijih intan di kawasan tersebut sangat terkait dengan proses pembentukan Pegunungan Meratus sejak 200 juta tahun lalu.

Warga menunjukkan material mengandung intan di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Warga menunjukkan material mengandung intan di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Intan terbentuk pada kedalaman sekitar 100 mil (160 km) di bawah permukaan bumi dan kemudian batuan intan mengalami pengangkatan bersama Pegunungan Meratus ke permukaan sekitar 22,5 juta tahun lalu.

Warga memisahkan material yang mengandung intan menggunakan alat tradisional Linggangan saat mendulang intan di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Warga memisahkan material yang mengandung intan menggunakan alat tradisional Linggangan saat mendulang intan di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Lokasi penambangan yang berjarak sekitar 20 km dari Bandara Syamsudin Noor ke arah barat Kota Banjarbaru itu telah menjadi tempat wisata unggulan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Apa Bedanya Intan, Permata, dan Berlian?

Pengunjung melihat batu intan menggunakan kaca pembesar di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Pengunjung melihat batu intan menggunakan kaca pembesar di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Tempat ini ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menonton secara langsung proses pendulangan tradisional tersebut.

Pedagang menata intan di Toko Permata Kalimantan di komplek pertokoan Cahaya Bumi Selamat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Pedagang menata intan di Toko Permata Kalimantan di komplek pertokoan Cahaya Bumi Selamat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Para wisatawan biasanya juga berbelanja intan dan batu permata lainnya, baik di lokasi pendulangan maupun di sebuah pasar yang tak jauh dari tempat tersebut.

Warga menunjukkan batu intan yang berhasil didapatkan di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Warga menunjukkan batu intan yang berhasil didapatkan di Pendulangan Tradisional Intan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Foto dan teks : ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Editor : ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com