YLKI Minta Pemerintah Genjot Edukasi soal Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian YLKI Tulus Abadi meminta pemerintah terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat penggunaan kendaraan listrik yang mampu mengurangi polusi udara. Dia menilai edukasi tersebut penting sebagai langkah menuju nol emisi karbon.

“Edukasi penggunaan kendaraan listrik kepada masyakat itu penting. Tentu hal ini bakal menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk beralih ke kendaraan listrik,” ujar Tulus dalam siaran pers, Sabtu (3/9/2023).

Tulus mencontohkan, penggunaan kendaraan listrik saat KTT ASEAN bisa menjadi momentum agar pemerintah mengakselerasi kebijakan dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah menyiapkan puluhan mobil listrik untuk menyukseskan agenda internasional tersebut.

Baca juga: Mitsubishi Tambah Investasi Rp 5,7 Triliun di RI, Siap Produksi Mobil Listrik

“Saya mengapresiasi penyelenggaraan KTT yang dikemas ramah lingkungan dan bebas polusi tersebut. Kebijakan untuk kendaraan listrik penting agar langkah menuju nol emisi karbon bisa terakselerasi dengan cepat dan tepat,” kata dia.

Menurut Tulus, penggunaan kendaraan listrik mampu memberikan gambaran kepada para utusan negara sahabat bahwa pemerintah Indonesia sangat concern terhadap komitmen Indonesia dalam terus mendorong nol emisi karbon atau net zero emissions (NZE).

“Arah kebijakannya sudah benar. KTT ASEAN ini dijadikan agenda penting untuk menunjukkan kepada publik internasional bahwa kendaraan listrik menjadi salah satu solusi utama penanganan polusi udara yang melanda Jakarta," kata Tulus.

Baca juga: Banyak Orang Beli Mobil Listrik Tujuan Awalnya agar Bebas Ganjil Genap

Adapun KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan dalam format plenary maupun retreat pada 5 September 2023.

Pada hari berikutnya akan dilaksanakan KTT antara ASEAN dengan negara-negara mitra yang akan berlangsung hingga 7 September 2023.Selain itu, akan digelar pula KTT Asia Timur dan KTT ASEAN Plus Three.

Baca juga: Mobil Listrik di China Disebut Lebih Murah dari RI, Luhut: Dilihat Dulu Tipenya