Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Panen Cuan Saham Saat Momen "Window Dressing"

Kompas.com - 03/09/2023, 12:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Window dressing merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para investor dan trader jelang akhir tahun. Di momen ini perusahaan publik (emiten) dan manajer investasi biasanya "mempercantik" kinerja keuangan dan portofolio bisnis untuk memikat investor.

Umumnya perusahaan akan memoles diri dengan mengalihkan sejumlah aset dari bagian yang memiliki kinerja buruk ke bagian yang lebih menguntungkan untuk memberikan kesan bahwa kinerja portofolio atau bisnis secara keseluruhan lebih baik.

Menariknya, secara historis window dressing ini juga menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Community Lead IPOT, Angga Septianus, window dressing menjadi moment angin segar bagi IHSG yang biasa terjadi pada kuartal IV atau akhir tahun.

Baca juga: BRI Bakal Lakukan Aksi Korporasi, Lepas Saham BSI?

“Pada periode ini Manajer Investasi (MI) mempercantik isi portofolio kelolaannya dengan menambah bobot pada saham-saham yang berkinerja baik. Tujuannya adalah agar kinerja dari reksa dana yang dikelola juga mengalami kenaikan kinerja," kata Angga dalam siaran pers, Sabtu (2/9/2023).

Angga menambahkan dalam 10 tahun terakhir, IHSG hanya pernah ditutup melemah 1 kali pada Desember. Hal itu pada 2022 dengan pelemahan 3,26 persen. Rata-rata penguatan IHSG di Desember sejak tahun 2014-2022 sebesar 2,84 persen dan yang tertinggi dibandingkan bulan lainnya.

Adapun sektor-sektor yang berpotensi terkerek momen window dressing 2023 yakni saham-saham yang memiliki porsi besar pada produk reksa dana dari mayoritas Manajer Investasi. Adapun saham yang layak dikoleksi, seperti saham dari sektor perbankan, ritel, properti dan otomotif.

Baca juga: Siapa Pemilik Saham Mayoritas AHM, Dikuasai Astra atau Honda Jepang?

Untuk lebih rincinya, simak tips cuan investasi saham di momen window dressing:

1. Cermati rekam jejak fundamental emiten

Investor atau trader sebaiknya memerhatikan rekam jejak (track record) saham-saham dengan fundamental yang konsisten baik. Berbicara soal fundamental ini, ia menyarankan untuk mencermati saham-saham blue chip.

Dia bilang, saham blue chip mengacu pada saham dari perusahaan-perusahaan besar, mapan, dan biasanya terkemuka dalam industri mereka.

Saham blue chip sering dianggap sebagai investasi yang lebih stabil dan kurang berisiko dibandingkan dengan saham dari perusahaan yang lebih kecil atau yang memiliki profil risiko yang lebih tinggi.

"Secara fundamental saham blue chip cenderung memiliki catatan keuangan yang stabil dan kuat. Mereka sering memiliki pendapatan yang konsisten, pertumbuhan yang moderat dan keuntungan yang relatif aman dari fluktuasi pasar," jelas Angga.

Baca juga: Jokowi Minta MIND ID Kuasai 51 Persen Saham Vale

2. Cermati sahamnya yang sedang uptrend

Saham uptrend merujuk pada saham yang sedang mengalami tren kenaikan atau pertumbuhan. Dalam konteks pasar saham, uptrend adalah pola pergerakan harga saham yang cenderung naik secara berkelanjutan dalam mingguan, bulanan atau tahunan.

"Ketika saham sedang uptrend, harga cenderung mengalami peningkatan yang berkelanjutan seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti kinerja positif perusahaan, pertumbuhan pendapatan, berita positif, tren industri yang kuat, atau sentimen positif di pasar," jelas dia.

Baca juga: Belajar Investasi Saham di IPOT Makin Mudah, Tak Perlu Registrasi

3. Beli saham sebelum periode window dressing

Biar benar-benar tidak ketinggalan "kereta", Angga menyarankan investor atau trader untuk memiliki saham yang berpotensi profit sebelum periode window dressing jelang akhir tahun November-Desember.

“Saat ini adalah saat yang tepat untuk mulai melirik saham-saham yang berpotensi profit tersebut. Profit taking tentunya dilakukan saat target yang diinginkan sesuai trading plan sudah tercapai," ungkap Angga.

Baca juga: Usai Hibah Bos BCA, Simak Prospek Saham BBCA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com