Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adhi Nugroho
Kepala Unit Humas Bank Indonesia Kalimantan Selatan

Kepala Unit Humas Bank Indonesia Kalimantan Selatan

Amsal Durian dalam Keketuaan ASEAN

Kompas.com - 03/09/2023, 17:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAGAT maya sempat dikejutkan dengan pernyataan viral gubernur bank sentral.

Saat membuka ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMCBG) di Bali, Selasa (28/3), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bercerita soal kemudahan yang ia rasakan saat membeli durian di Thailand.

Hanya bermodal ponsel, transaksi pembayaran bisa dilakukan semudah membalik telapak tangan.

Amsal durian yang diutarakan Perry kontan membuka banyak mata dunia. Menurut Perry, seperti itulah potret sistem pembayaran yang ideal untuk masa depan.

Yakni sistem pembayaran digital yang inklusif dan saling terkoneksi, sehingga memudahkan pelaku ekonomi saat bertransaksi tanpa dibatasi sekat atau batas-batas antarnegara.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembayaran lintas negara atau cross-border payment memang menjadi buah bibir di kalangan bank sentral. Pasalnya, adopsi teknologi digital yang begitu pesat turut mempercepat akselerasi transaksi lintas negara.

BCC Research memprediksi nominal transaksi lintas negara di dunia akan meningkat, dari 176,5 miliar dollar AS pada 2021, menjadi 238,9 miliar dollar AS pada 2027.

Guna mengakomodasi tingginya kebutuhan transaksi lintas negara, sinergi antarnegara perlu diperkuat.

Terkini, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5), Presiden Joko Widodo bersama para kepala negara ASEAN bersepakat memperkuat konektivitas pembayaran digital.

Traktat itu lahir agar negara-negara di kawasan Asia Tenggara semakin kuat dan mandiri.

Peran sistem pembayaran dalam perekonomian ibarat peredaran darah di tubuh manusia. Sistem itu bertugas mengalirkan dana dari satu pihak kepada pihak lain atas dasar transaksi ekonomi.

Semakin cepat transaksi dilakukan, semakin laju pula roda ekonomi berputar. Sebaliknya, jika aktivitas pembayaran terhambat, maka kelancaran transaksi antarpelaku ekonomi yang akan menjadi taruhannya.

Tantangan mulai mencuat ketika aktivitas transfer dana telah melampaui batas-batas negara. Perbedaan mata uang (currency), nilai tukar (exchange rate), dan zona waktu (time zone) adalah tiga di antaranya.

Padahal, dalam skema perekonomian terbuka, aktivitas perdagangan antarnegara perlu didukung sistem pembayaran yang aman, andal, efektif, dan efisien.

Maka dari itu, upaya Indonesia membuka sekat pembayaran digital antarnegara lewat jalur keketuaan ASEAN patut diacungi jempol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com