JAKARTA, KOMPAS.com – Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 4 saham yang bisa dikoleksi investor ritel sepanjang pekan ini. Adapun saham tersebut yaitu Medco Energy (MEDC) dengan support 1.220, dan resistance 1.420.
Selanjutnya, AKR Corporindo (AKRA) dengan support 1.420, dan resistance 1.630. Sementara itu saham Astra International atau ASII direkomendasikan ditransaksikan pada support 6.400, dan resistance 6.950). Selanjutnya Bumi Resources Mineral (BRMS) dengan support 192, dan resistance 214.
Community Lead IPOT Angga Septianus mengatakan, terdapat beberapa sentimen yang membayangi pasar saham, di antaranya neraca dagang China dan AS, cadangan devisa Indonesia, dan rencana OPEC+ mengurangi produksi.
Baca juga: 3 Tips Panen Cuan Saham Saat Momen Window Dressing
Dia bilang, neraca dagang China dan AS, akan sangat berpengaruh terhadap Indonesia. Seperti, krisis properti yang terjadi di China membuat perekonomian melambat dan memengaruhi kinerja ekspor dan impor secara global. Beberapa bank milik negara China juga dilaporkan akan segera menurunkan suku bunga hipotek yang ada.
"Penurunan suku bunga hipotek yang ada akan dilakukan di tengah beberapa langkah pemberian stimulus properti, ekonomi dan pasar lainnya yang telah diumumkan Beijing selama beberapa minggu terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia," kata Angga dalam siaran pers, Senin (4/9/2023).
Sementara itu terkait cadangan devisa Indonesia, aturan DHE tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan atau pengolahan sumber daya alam, sebagai pengganti PP Nomor 1 Tahun 2019, akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2023.
Baca juga: Saham Teknologi Reli, Nasdaq Catat Kenaikan Indeks Selama Lima Hari
"Jika nilai ekspor di atas 250.000 dollar AS maka dana itu wajib mengendap di Indonesia selama 3 bulan. Target cadev 300 miliar dollar AS dalam waktu dekat setahun ini,” ujar Angga.
Di sisi lain, harga minyak mengalami tren kenaikan selama tiga bulan berturut-turut, di tengah ekspektasi bahwa pemotongan oleh kelompok negara-negara penghasil minyak OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi, akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023.
"Diperkirakan Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga bulan Oktober mendatang," tandasnya.
Baca juga: Jokowi Minta MIND ID Kuasai 51 Persen Saham Vale
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.