Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Industri Manufaktur Penggerak Ekonomi Bangsa

Kompas.com - 05/09/2023, 11:39 WIB
Perdana Putra,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, industri manufaktur menjadi penggerak utama ekonomi nasional saat ini.

Tercatat 16,8 persen industri manufaktur berkontribusi memberikan pendapatan domestik bruto (PDB).

"Industri manufaktur juga berkontribusi dalam penghasilan pajak negara dan ekspor Indonesia," kata Agus saat kuliah umum di Politeknik ATI Padang, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Menperin Buka Suara soal Isu Rangka eSAF Honda Gampang Karatan

Agus mengatakan, untuk memperkuat industri manufaktur itu pihaknya berupaya meningkatkan sumber daya manusia industri.

"Kementerian Perindustrian saat ini telah menyediakan infrastruktur dan sarana prasarana melalui 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK Industri, dan 7 Balai Diklat Industri yang berada di bawah BPSDMI," jelas Agus.

Menurut dia, seluruh satuan pendidikan Kemenperin tersebut ditetapkan dengan spesialisasi tertentu di bidang industri, dan telah link and match dengan dunia usaha industri.

"Saya merasa bangga bahwa lulusan dari Politeknik dan SMK Kementerian Perindustrian selalu memiliki tingkat serapan tinggi di industri, dengan masa tunggu tidak mencapai 1 tahun,” katanya.

Menurut Agus, dalam konsep Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, Visi Indonesia Emas 2045 adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia, dan menjadi bagian dari High Income Country.

"Industri pengolahan diharapkan sebagai pilar pembangunan untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 tersebut," ujar dia.

Agus menjelaskan, kebijakan yang telah dikeluarkan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, meliputi Hilirisasi Industri berbasis sumber daya alam, Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi melalui Making Indonesia 4.0, Pengembangan Industri Hijau untuk pertumbuhan berkelanjutan, dan penguatan SDM Industri sebagai pondasi dari berbagai kebijakan.

Baca juga: Menperin: Subsidi Motor Listrik Tetap Rp 7 Juta, Kuota 200.000 Unit

Pada kesempatan itu, Agus mengapresiasi Politeknik ATI Padang yang telah meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini.

Politeknik ATI Padang saat ini telah ditetapkan spesialisasinya di bidang industri Agro, sesuai dengan kompetensi inti di wilayah Sumbar yang memiliki kekuatan dan kekhasan di bidang pengolahan pangan.

Sementara, Direktur Politeknik ATI Padang Ester Edward mengatakan politeknik ATI padang telah memiliki program Diploma IV dengan program studi Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan.

"Program ini tidak saja menjadi peningkatan jenjang pendidikan ke level sarjana terapan, tetapi pemilihan program studi sudah bisa mengantisipasi kebutuhan industri di masa depan dalam mendukung hilirisasi dan pengembangan industri hijau," kata Ester.

Estes menyebut pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah mahasiswa baru dibandingkan tahun lalu.

"Tahun lalu hanya ada 350 mahasiswa baru dan sekarang menjadi 550 orang mahasiswa baru. Ini membuktikan politeknik kita diminati calon mahasiswa," kata Ester.

Baca juga: Menperin Dorong Program Gas Murah Dinikmati Seluruh Sektor Industri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com