Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Bapanas soal Rencana RI Impor Beras dari Kamboja

Kompas.com - 07/09/2023, 17:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespon rencana Indonesia untuk mengimpor beras sebesar 250.000 ton dari Kamboja.

Hal itu menyusul adanya pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja yang salah satu topik pembahasannya adalah keinginan Indonesia mengimpor beras dari negara tersebut.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, rencana tersebut masih dalam proses penjajakan dan masih ada prosedur yang harus dilewati.

"Masih dijajaki. Kan gini, importasi enggak langsung. Jadi MoU bagian pertama biasanya Pemerintah ke Pemerintah (Government to Government/G to G), setelah itu akan diikuti Business to Businessnya, itu nanti produk spesifikasi, ketersediaan mereka, mereka menyanggupi 250.000 ton satu tahun, tapi kan di sini kita perlu karantina, perlu produk spesifikasi, perlu port mana yang akan dituju, berapa," ujar Arief saat ditemui di kawasan DPR RI, Kamis (7/9/2023)

Baca juga: Kata Bapanas soal Beras Sumo Berhenti Produksi

Selain itu, lanjut Arief, ada banyak dokumen hingga infrastruktur yang harus dilengkapi sehingga tak cukup jika dipersiapkan dalam satu atau dua pekan saja.

"Apakah dia punya draft dari dermaga dia cukup untuk kapasitas berapa lebih teknis, sehingga kita enggak bisa bilang, begitu disetujui belum tentu selesai dalam satu dua minggu. Karena kan shipment-nya, kapasitas kapal, misalnya kalau Vietnam sudah bisa ngirim 50.000 kalau ini belum tentu 10.000 cukup enggak kapalnya, port-nya di mana harus dilihat," jelas Arief.

Sementara ihwal harga, menurut dia harus bisa disesuaikan dengan aturan dan kemampuan Indonesia untuk membelinya.

"Kita makanya penjajakan, artinya apabila infrastruktur cukup, harganya cocok, kan ini ada harganya nih kalau harganya di atas Thailand dan Vietnam, mau beli enggak? Ini kan perlu kesesuaian di Bulog kan ada mekanisme bidding, artinya akan cari harga yang terbaik dengan spek yang telah ditentukan," pungkasnya.

Baca juga: Harga Bawang Putih Tak Kunjung Turun, Bapanas: Harga di Tingkat Internasional Masih Naik


Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo, mengungkap keinginan Indonesia mengimpor beras 250.000 ton per tahun dari Kamboja.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9/2023).

"Hari ini saya ingin menyampaikan tiga hal. Yang pertama terkait kerja sama ketahanan pangan, saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia untuk mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250.000 ton beras per tahun," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com