Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalami Dugaan Monopoli Gabah, KPPU Bakal Panggil Wilmar

Kompas.com - 13/09/2023, 06:06 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bakal memanggil PT Wilmar Padi Indonesia pekan depan.

Hal ini berkaitan dengan dugaan monopoli harga gabah petani yang dilakukan oleh PT Wilmar. Dugaan tersebut berdampak pada tutupnya penggilingan padi karena tidak mendapatkan pasokan gabah dari petani.

"KPPU sudah panggil Wilmar, insyaAllah pekan ini diagendakan ketemu membahas itu," jelas Komisioner KPPU, Afif Hasubullah pada Kontan.co.id, Rabu (12/9/2023).

Baca juga: Daftar 10 Provinsi Produsen Beras Terbesar di Indonesia

Afif mengatakan bahwa KPPU akan mulai mendalami dugaan ini setelah mendapatkan pernyataan dari berbagai pihak. Untuk saat ini pihaknya masih belum dapat menyimpulkan apakah dugaan tersebut benar adanya.

"Kita nunggu keterangan Wilmar. namun, setiap ketidakstabilan di pasar pasti akan kita cermati, termasuk soal penyerapan gabah petani oleh pelaku usaha ini," jelasnya.

Terpisah, Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mengatakan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan laporan terkait dugaan monopoli tersebut.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Cek Gudang Bulog, Pastikan Stok Beras Aman

Ombusman juga telah mendalami dugaan ini. Namun demikian pihaknya masih belum menemukan dugaan adanya monopoli harga.

Kaitannya dengan PT Wilmar menjual dengan harga lebih tinggi dari petani menurutnya karena lini bisnis PT Wilmar jauh lebih besar, pihaknya berani menawarkan harga lebih baik.

"Mengapa Wilmar bisa beli lebih mahal karena Wilmar memposisikan bisnis bukan hanya beras semua komponen gabah diolah ada menjadi skam, dedak dll yang turut memberikan nilai jual," jelas Yeka.

Baca juga: Jokowi Buka Lagi Opsi Impor Beras untuk 2024

Wilmar bantah monopoli gabah

Sementara itu, PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) membantah melakukan monopoli harga gabah di Serang, Banten.

General Manager Kawasan Industri Terpadu Wilmar Serang Tenang Sembiring mengatakan perusahaan saat ini hanya menyerap 2,5 persen dari keseluruhan produksi padi yang ada di wilayah Banten.

Ia mengatakan selama periode Januari-Agustus 2023, jumlah gabah petani yang ia serap hanya mencapai 69.800 ton. Sementara produksi gabah di Banten diperkirakan di angka 1,5 juta ton.

Baca juga: Jokowi Mulai Salurkan Bansos Beras 30 Kg, Sasar 21,3 Juta Keluarga

"Mengacu hal tersebut, persentase penyerapan gabah petani kami ada sekitar 2,5 persen. Jadi bagaimana kami bisa melakukan monopoli dan menentukan harga, sementara suplier kami juga berasal dari penggilingan padi di wilayah ini.” tutur Tenang dalam keterangannya, Rabu.

Tenang juga memaparkan bahwa selama Agustus tahun ini, penyerapan GKP yang dapat diserap Wilmar Serang hanya 5 persen dari rerata realisasi produksi atau sekitar 200 ton per hari.

Dikatakannya pula bahwa semenjak minggu pertama Agustus 2023, pihaknya hanya menyerap 1.750 metrik ton (MT) saja gabah.

"Kita akan stop supply beras karena tidak ada lagi stok gabah per hari ini, hanya ada stok 350 MT saja." ujarnya. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: Besok, Beras SPHP Mulai Dipasok ke Pasar Induk Cipinang

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: KPPU Bakal Panggil Wilmar Terkait Dugaan Monopoli Gabah Petani dan Wilmar Bantah Dugaan Monopoli Harga Gabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com