Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Indonesia Raih Peringkat Ke-7 Basis Pembeli Produk Halal Terbesar

Kompas.com - 15/09/2023, 14:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform e-commerce B2B Alibaba menyebut, Indonesia menempati peringkat ke-7 sebagai negara dengan basis pembeli produk halal terbesar di dunia.

Temuan tersebut ada dalam Laporan Industri Halal Alibaba.com 2023 yang bekerja sama dengan Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE).

Laporan tersebut bertujuan memaparkan tren industri bisnis terbaru bagi para penjual di platform Alibaba.com. Laporan ini mencakup analisis tentang tren konsumsi global dan perkembangan produk Halal dalam pasar e-commerce B2B.

Adapun posisi pertama sampai keenam ditempati oleh Amerika Serikat, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Inggris, dan Arab Saudi.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Industri Halal Bisa Dongkrak PDB Indonesia Rp 78,03 Triliun

Tidak hanya menonjol sebagai negara dengan basis pembeli yang besar, Indonesia juga diakui sebagai salah satu pemasok utama produk halal karena memiliki warisan Islam yang kaya dan pemahaman budaya.

Alibaba.com Halal Industry Report 2023 menggarisbawahi beberapa temuan dari analisis tren dan pola pembelian konsumen di seluruh dunia. Itu dapat bermanfaat bagi para pengusaha Indonesia yang ingin memasuki pasar global.

Berdasarkan laporan Alibaba.com, Head of Southeast Asia, Alibaba.com Roger Luo memaparkan produk halal yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari segi pembelian adalah pakaian tradisional muslim, syal, skincare, dan cemilan halal.

Naiknya permintaan terhadap pakaian muslim ini didorong oleh populasi muslim yang terus bertambah dan keinginan untuk berpakaian sopan sesuai budaya.

Selain itu, pembelian kerudung dan syal juga mengalami peningkatan. Peningkatan tidak hanya di kalangan wanita muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang menyukai gaya dan fleksibilitas dari syal sebagai aksesoris.

Baca juga: Ekonom: Ditopang Kelas Menengah, Industri Halal Indonesia Harus Jadi Hub Global

Sementara itu di industri perawatan kulit, permintaan akan produk bersertifikat halal ikut naik seiring dengan keinginan pembeli untuk menggunakan opsi yang alami dan natural.

Konsumen, mencari produk perawatan kulit yang bebas dari alkohol, bahan-bahan berbasis hewan, dan zat-zat terlarang lainnya, sehingga produk perawatan kulit bersertifikat Halal menjadi pilihan yang populer.

"Indonesia jelas memiliki keunggulan di pasar produk halal karena negara ini memiliki populasi yang besar, standar produk yang ketat, dan banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang tersebut,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (15/9/2023).

Ia juga mendorong para pengusaha Indonesia memanfaatkan peluang ekspor yang tersedia melalui platform digital untuk berekspansi ke pasar baru.

Sebagai informasi, Bank Indonesia sendiri memperkirakan sektor Halal Value Chain (HVC) di Indonesia yang meliputi pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim akan tumbuh 4,5-5,3 persen pada 2023. Angka ini diestimasikan mampu menyumbang lebih dari 25 persen perekonomian negara.

Baca juga: Menperin Agus: Pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Semakin Kokoh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com