Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Agus: Pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Semakin Kokoh

Kompas.com - 09/05/2023, 17:17 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kertasasmita mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal semakin kokoh.

Hal ini lantaran ditopang oleh beberapa pendorong utamanya yakni besarnya populasi Muslim, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib, dan semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal.

"Ekonomi syariah dan industri halal terus membuktikan diri sebagai pilar penting ekonomi dan menjadi sumber mesin pertumbuhan baru, baik di tingkat global maupun domestik. Pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal juga semakin kokoh ditopang oleh beberapa pendorong utama, antara lain besarnya populasi Muslim, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib, dan semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal," ujar Menperin saat pembukaan pameran Industri Halal di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Menperin Pastikan Belum Mengeluarkan Rekomendasi Impor KRL

Lebih lanjut Menperin menuturkan, Bank Indonesia memperkirakan bahwa sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) yaitu pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim akan tumbuh sebesar 4,5 – 5,3 persen pada tahun 2023.

Secara keseluruhan, sektor prioritas HVC tersebut tercatat mampu menopang lebih dari 25 persen ekonomi nasional.

"Alhamdulillah, di tengah tekanan ekonomi global kinerja pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada kuartal I 2023 mencapai sebesar 4,67 persen (yoy). Sektor industri manufaktur tetap sebagai kontributor paling besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2023. Sumbangsihnya hingga 16,77 persen, mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 16,39 persen. Kinerja baik diharapkan dapat menunjang penguatan nilai tambah industri halal nasional," kata Meperin Agus.

Baca juga: Anies Kritik Program Subsidi Mobil Listrik, Menperin: Ini Upaya untuk Mengurangi Emisi

 


Menperin Agus juga mengatakan, sebagai rumah bagi umat muslim terbesar di dunia dengan populasi sebesar 241,7 juta pada tahun 2022 atau 87 persen dari total 277 juta jiwa, pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal diproyeksikan meningkat sebesar 14,96 persen pada tahun 2025 yaitu 281 miliar dollar AS.

Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia, yaitu 11,34 persen dari pengeluaran halal global.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com