Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 16:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen berdiskusi dengan para CEO dan pemimpin bisnis untuk membahas ambang batang utang AS.

Hal ini dilakukan setelah Yellen mengatakan kepada Kongres kalau AS dapat gagal memenuhi kewajiban bayar utang pada 1 Juni tahun ini.

Itu sekaligus meningkatkan tekanan pada Presiden dan Kongres untuk segera membahas jalan keluarnya.

Di sisi lain Kantor Anggaran Kongres juga memperkirakan, ada risiko yang jauh lebih besar yaitu Departemen Keuangan akan kehabisan dana pada awal Juni karena pengumpulan pajak yang lebih rendah dari perkiraan.

Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Ekonomi RI Belum Terpengaruh

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan minggu lalu, para ekonom Gedung Putih mengatakan, gagal bayar utang atau 'default' yang berkepanjangan akan menghapus lebih dari 8 juta pekerjaan dan memangkas setengah nilai pasar saham.

Laporan tersebut memperkirakan dampak dalam tiga skenario: brinksmanship, default singkat, dan default berkepanjangan.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan skenario gagal bayar yang berlarut-larut membayangkan kebuntuan selama tiga bulan.

Bahkan, skenario brinksmanship, ketika default dihindari akan menghapus 200.000 pekerjaan dan menurunkan 0,3 poin persentase dari produk domestik bruto tahunan.

Baca juga: AS Harus Naikkan Plafon Utang untuk Hindari Default

Dalam default singkat, ekonomi akan kehilangan sekitar setengah juta pekerjaan dan tingkat pengangguran akan naik 0,3 poin persentase.

Joe Biden sendiri akan ebtemu dengan empat pimpinan kongres pada hari Selasa ini.

Harapannya pertemuan ini akan memunculkan solusi untuk menghindari potensi gagal bayar dan konsekuensi ekonomi bencana kurang dari satu bulan.

Namun begitu, Gedung Putih mengatakan tidak akan bernegosiasi mengenai plafon utang AS.

Baca juga: Ramalan Warren Buffett: Nasib Bank-bank di AS Bisa Lebih Buruk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com