Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Kompas.com - 21/09/2023, 20:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, dulu megaproyek Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) pernah ditawarkan kepada investor, justru tidak mendapat respons.

Sekarang, terealisasinya modal investasi dari para konsorsium yang digawangi pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan di sana, membuat calon investor berebut ingin berinvestasi.

"Dulu, kita tawar-tawarkan (megaproyek IKN) pada diam. Begitu sekarang ada yang masuk, ini konsorsium, "Pak, kok saya enggak ditawari? Pak, saya kok enggak diajak?". Mana dikumpulin, kita jajak pasar enggak sekali, dua kali loh," katanya dalam groundbreaking Hotel Nusantara, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak Cuan

Presiden bilang, banyak calon investor asing sudah mengunjungi IKN, seperti Korea, Jepang, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

"Telah datang dari Korea, beberapa bulan yang lalu 30 investor, dari Jepang 40 investor, Singapura 120 investor sudah datang ke sini. Jauh-jauh mereka ke sini (IKN), pasti sudah ada kalkulasinya, pasti ada hitung-hitungannya. Kemarin juga, tentu saja dari Uni Emirat Arab sudah datang (ke IKN). Setelah datang, langsung temui saya. Artinya apa, tertarik," ujar Jokowi.

Namun Jokowi menahan dulu keinginan dari investor luar negari tersebut dan memprioritaskan investor dalam negeri.

"Tapi jangan dari sana dulu. Investor dari dalam negeri harus didahulukan, kalau enggak pasti saya dikomplain," ucap Kepala Negara.

Baca juga: Pemerintah Sudah Gelontorkan Rp 6,4 Triliun untuk Bangun IKN

 


Sebelumnya, Badan Otorita IKN memperkirakan jumlah investasi yang telah masuk ke IKN berkisar Rp 40 triliun, baik dari investor dalam maupun luar negeri.

Investasi tersebut untuk pembangunan berbagai bidang infrastruktur, terutama mixed-use (kawasan terpadu). Kawasan itu mencakup tempat tinggal berbentuk rumah tapak maupun rumah susun (rusun), perkantoran, pusat perbelanjaan, hiburan, hingga hotel.

"Mungkin kita bisa bilang sekitar Rp 40 triliun," tegas Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Agung Wicaksono dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (11/9/2023).

Salah satu pelaku usaha dalam negeri yang turut ambil bagian dalam kucuran investasi tersebut ialah konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dipimpin Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Group (ASG).

Baca juga: Susul Aguan, Konglomerat Anthony Salim Tertarik Investasi di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com