Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Kereta Cepat-Jakarta-Bandung Gratis hingga Pertengahan Oktober 2023

Kompas.com - 02/10/2023, 10:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau KA Cepat Whoosh telah resmi beroperasi penuh mulai hari. Pada tahap awal ini, tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung digratiskan hingga pertengahan Oktober 2023.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian KA Cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

"Berkat tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap uji coba gratis KCJB, maka kami sepakat hingga pertengahan Oktober, pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung masih tidak digunakan biaya atau gratis," ucap Luhut.

Baca juga: Ada Transjakarta, Akses Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim Semakin Mudah

Kereta cepat siap berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Waktu tempuh kereta cepat dari Padalarang ke Jakarta 25 menit dengan kecepatan maksimal 350 km per jam.KOMPAS.com/WISNU NUGROHO Kereta cepat siap berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Waktu tempuh kereta cepat dari Padalarang ke Jakarta 25 menit dengan kecepatan maksimal 350 km per jam.

Kebijakan tidak menerapkan biaya pada tiket KCJB ini dilakukan lantaran animo masyarakat selama uji coba yang dilaksanakan sejak 15 sampai 30 September 2023 cukup tinggi.

Diharapkan masyarakat akan lebih leluasa merasakan manfaat dari kereta modern ini.

"Selama tiga minggu sejak dibukanya uji coba publik, kita secara langsung melihat rasa antusias yang luar biasa dimana masyarakat diajak untuk langsung merasakan sendiri kemanfaatannya kereta api cepat Jakarta-Bandung. Tentunya semua berjalan dengan aman dan nyaman, berkat keandalan sistem yang telah teruji," jelas Luhut. 

Diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan pada hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Presiden Jokowi tiba di Stasiun Halim pukul 08.42 WIB.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Diresmikan Presiden, Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

Saat peresmian, Presiden didampingi oleh Menko Luhut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hingga Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Dengan mengucap bismillah kereta cepat Jakarta Bandung saya nyatakan dioperasikan," kata Jokowi saat meresmikan KCJB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com