Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Sebut Sektor Jasa Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 02/10/2023, 14:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia atau World Bank mengatakan, sektor jasa dapat memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan di wilayah Asia Timur dan Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo menjelaskan, sektor jasa telah menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan produktivitas tenaga kerja agregat selama dekade terakhir.

Menurut dia, ekspor jasa tumbuh lebih cepat dibandingkan ekspor barang.

"Pertumbuhan investasi asing langsung di bidang jasa telah melebihi pertumbuhan di bidang manufaktur sebesar lima kali lipat di China, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand," kata dia dalam konferensi pers bertajuk World Bank East Asia and Pacific Economicc update Oktober 2023, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Bank Dunia Sebut Pertumbuhan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Capai 5 Persen di 2023

Ia menjabarkan, Indonesia memiliki sejarah menarik ketika pertumbuhan manufaktur sangat besar di akhir abad ke-20. Namun, belakangan proporsi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) dan perdagangan mengalami penurunan.

Aaditya mengungkapkan, ekonomi dalam negeri Indonesia adalah elemen yang penting.

"Kita tidak akan melihat kondisi manufaktur atau jasa yang buruk," imbuh dia.

Hal ini lantaran, Indonesia disebut memiliki perundang-undangan yang mendorong invetasi masuk. Namun di sisi lain, ia menilai Indonesia memerlukan reformasi kebijakan perdagangan.

Indonesia dianggap masih moderat terutama dalam urusan manufaktur barang.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Bank Dunia Akan Tingkatkan Pagu Pinjaman untuk Negara Berkembang Jadi 100 Miliar Dollar AS

"Adanya reformasi kebijakan perdagangan membuat orang mudah ekspor. Ini membantu menghidupkan kembali sektor manfaktur Indonesia," ungkap dia.

Di saat bersamaan, Indonesia juga memerlukan reformasi kebijakan di sektor jasa.

Sebagai informasi, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik ada pada kisaran 5 persen pada 2023.

Namun, pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan pada semester II-2023. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi kawasan ini diprediksi 4,5 persen.

Baca juga: Menlu: IMF dan Bank Dunia Puji Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com