JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Air Service menjadi maskapai Indonesia pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group. Maskapai penerbangan tersebut berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana karbon trading alias perdagangan karbon.
Dendy Kurniawan, selaku Direktur Utama Pelita Air, menyatakan sangat mendukung kebijakan pemerintah Indonesia dalam dalam upaya mengelola risiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon.
Baca juga: Bursa Karbon Sepi Peminat, OJK: Jangan Bandingkan dengan Saham
Pelita Air sebagai maskapai milik PT Pertamina (Persero) memiliki komitmen penuh untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pengembangan proyek energi bersih untuk operasi penerbangan.
"Hal ini dibuktikan dengan rencana dan realisasi beberapa program perusahaan sebagai implementasi aksi Net Zero Industri Aviasi," kata Dendy dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).
Selain transaksi perdagangan kredit karbon, Pelita Air telah menjalankan “Green Operating Procedure” yang telah diterapkan di dalam operasional penerbangan pesawat di Pelita Air agar penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien dan dapat berkontribusi di dalam kebijakan carbon reduction.
Penerapan teknologi yang terintegrasi di dalam navigasi dan aircraft performance yang diterapkan oleh perusahaan juga menjadikan Pelita Air menjadi maskapai pertama di Indonesia yang lolos sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Paket Penerbangan Digital (paperless operation).
Baca juga: Bursa Karbon Sepi Transaksi, BEI Lakukan Sejumlah Strategi
EFB adalah perangkat digital yang diintegrasikan dengan sistem operasi dan pesawat yang memandu dan menyediakan data khususnya pada saat take off dan landing yang berhubungan dalam hal keselamatan penerbangan.
"Dengan menggunakan perangkat digital ini, Pelita Air dapat menerapkan paperless operation yang berkontribusi dalam pengurangan penggunaan kertas di operasional yang mendukung kebijakan carbon reduction sejalan dengan komitmen kepada penerbangan yang aman dan berkelanjutan," tutur Dendy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.