Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Pertamina Targetkan Punya 130 Kapal Tanker Hingga 2025

Kompas.com - 16/10/2023, 18:41 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha PT Pertamina (Persero) menargetkan punya 130 armada kapal tanker hingga 2025. Hal ini dilakukan PIS dalam rangka ekspansi perusahaan di pasar global.

Sebelumnya, selama 4 tahun terakhir PIS agresif menambah armadanya. PIS mencatat penambahan sebanyak 11 armada kapal tanker, yakni sejak 2019 hingga September 2023.

“Penambahan armada kapal tanker dilakukan untuk memperkuat distribusi energi dan ketahanan energi nasional, sekaligus ekspansi perusahaan di pasar global untuk market non captive,” ujar Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus melalui keterangan pera, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Angkut Kargo Chemical, Pertamina Beli Kapal Tanker Medium Range

Kapal VLCC dan VLGC

Ia merinci, dari penambahan 11 armada kapal tanker sepanjang 2019-2023, dua di antaranya adalah kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang dibangun secara mandiri. Bahkan peresmian dua kapal tersebut disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada awal tahun 2021 lalu.

“Kedua kapal VLCC tersebut juga masuk dalam daftar kapal terbesar dunia, yang sejak beroperasi di tahun 2021 telah berlayar di beberapa negara di dunia,” tambah Aryomekka.

Selain dua kapal VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime, di awal tahun 2023 PIS juga menambah deretan kapal raksasanya dengan akuisisi kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas Amaryllis yang merupakan kapal gas ramah lingkungan terbesar dunia.

“Kapal Pertamina Gas Amaryllis merupakan kapal tanker dual fuel yang pertama dimiliki Indonesia, dan merupakan wujud komitmen PIS dalam mendukung program transisi energi pemerintah,” kata Aryomekka.

Baca juga: Pertamina Berpotensi Kelola Blok Rokan Sendirian

Strategi Go Global

Aryomekka menjelaskab, penambahan armada kapal tanker merupakan kontribusi PIS bagi pertumbuhan Pertamina Group. Selain itu, juga sejalan dengan amanat Menteri BUMN Erick Thohir untuk Go Global.

Dengan amanat Go Global, armada-armada baru PIS juga didorong bisa memenuhi standar internasional untuk bisa berlayar di mancanegara karena saat ini kapal-kapal PIS tercatat telah berlayar di 26 rute internasional.

"Indonesia yang go global menjadi visi dan inisiatif BUMN. Kami percaya BUMN punya potensi untuk tumbuh dalam lanskap bisnis internasional dan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur Menteri Erick, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Strategi Transformasi Antar PIS Cetak Laba Jumbo Semester I 2023

Daftar kapal PIS

Total kapal milik PIS saat ini berjumlah sebanyak 97 kapal, dan hingga 2025, PIS menargetkan memiliki 130 armada kapal tanker.

Adapun rincian penambahan armada kapal PIS sejak 2019 adalah sebagai berikut.

  • Kapal VLCC : Pertamina Pride dan Pertamina Prime (2021)
  • Kapal VLGC: Pertamina Gas Amaryllis (2023)
  • Kapal Medium Tanker/MT: MT Pangalengan (2019), MT Panjang (2019), MT Pangrango (2019), PIS Precious (2019), PIS Sumatera (2023)
  • Small Gas Carrier: Gas Antasena (2023), PIS Prolific (2023)
  • Small Chemical Tanker : PIS Mahakam (2023)

Kapal-kapal yang dioperasikan PIS bermacam-macam mulai dari kapal pengangkut minyak, gas, hingga petrokimia.

Penambahan kapal ke depan rencananya akan mencakup beberapa kapal yang berteknologi dual fuel mengombinasikan bahan bakar minyak dan gas, hingga kapal LNG.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com