Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IOG E-commerce Permudah KKKS Lakukan Pengadaan Barang dan Jasa

Kompas.com - 18/10/2023, 19:10 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadirnya platform marketplace Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-commerce) oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) semakin memudahkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam pengadaan barang dan jasa sekaligus memperluas pangsa pasar vendor.

Salah satu KKKS, BP Berau Ltd, menyebutkan hadirnya IOG e-commerce dapat menekan biaya pengadaan barang dan jasa. Selain itu, juga menciptakan efisiensi yang besar bagi perusahaan.

"IOG e-commerce sangat membantu dari sisi user, dan tentunya dari sisi service level bagi procurement, karena barangnya sudah ada jadi prosesnya sangat cepat. Perusahaan mampu melakukan efisiensi hingga 40 persen bahkan lebih dalam proses pengadaan barang,” ujar Procurement Delivery Senior Manager BP Berau Ltd, Herbiana Wintawati, melalui rilis pers, Rabu (18/10/2023).

"IOG e-commerce menjadi marketplace yang bisa digunakan KKKS dan penyedia barang. Bukan hanya yang sudah punya e-commerce, tapi yang belum punya, bisa sediakan barang yang sama akan mempunyai kesempatan yang sama,” tambah Herbiana.

Baca juga: SKK Migas Digitalisasi Pengadaan Sektor Hulu Migas dengan IOG e-Commerce

Permudah vendor

Hadirnya IOG e-commerce memperluas market vendor, seperti Kawan Lama Solution. Sebab e-commerce ini mempermudah para penyedia barang mendapatkan informasi pengadaan hingga kebutuhan pasar di industri hulu migas.

Nasional Segmen Manager Kawan Lama Solution, Gabriel Yusian Gandung mengatakan, dengan adanya informasi terpadu tersebut, maka bakal mendorong para vendor untuk berkembang dan memperlebar pangsa pasar.

“Penyedia barang memiliki produk yang terbatas, tapi dengan adanya IOG e-Commerce, ternyata dari customer-customer kami ini butuh barang tertentu, tapi belum ada. Kenapa tidak kita coba develop produk tersebut?” kata Gabriel.

Dampak positif lain dari kehadiran IOG e-commerce yakni efisiensi dan efektivitas saat pembeli dari KKKS dan penyedia melakukan transaksi. Menurut Gabriel, proses transaksi dan administrasi dalam penyediaan barang menjadi lebih singkat berkat pemanfaatan platform digital.

“Dari sisi administratif, lumayan menekan lebih dari 50 persen cost untuk tenaga dan transportasi. Tidak memerlukan waktu dan perjalanan yang jauh untuk bertemu. Oleh karena itu, Kawan Lama mendukung penuh agar SKK Migas beserta KKKS menjalankan IOG e-commerce,” ucap Gabriel.

Baca juga: Pemerintah Perlu Pastikan Barang Impor di E-commerce Sesuai Aturan

Selain itu, IOG e-commerce juga memiliki fitur review atau feedback dari KKKS terhadap penyedia barang. Gabriel berpendapat fitur tersebut cukup penting untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan para penyedia barang.

“Terkadang ketika kita sudah pernah menjual, terus tiba-tiba sudah tidak ada order lagi. Kami bertanya-tanya apa yang salah? dan IOG e-commerce ada fitur untuk penilaian, sehingga penting buat evaluasi dan improvement kami,” tutup Gabriel.

Sebagai informasi, IOG e-commerce nantinya akan menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), serta di APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri).

Saat ini ada 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com