Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III-2023, Laba BFI Finance Turun Jadi Rp 1,2 Triliun

Kompas.com - 26/10/2023, 14:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun pada kuartal III-2023.

Jumlah tersebut turun 7,69 persen dari perolehan laba setelah pajak pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,3 triliun.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menjelaskan, perusahaan mencatat total pendapatan Rp 4,8 triliun sampai akhir September 2023.

Baca juga: BFI Finance Tolak 40 Persen Pengajuan Kredit karena SLIK OJK Merah

Jumlah tersebut tumbuh 23,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Capaian tersebut didapat karena perusahaan mampu menjaga kualitas pembiayan melewati isu peningkatan risiko industri pembiayaan di kuartal II-2023.

Beberapa masalah yang terjadi di kuartal sebelumnya antara lain, berakhirnya status pandemi yang diprediksi mempengaruhi profil debitor dan konsumen, tertundanya pembayaran nasabah, hingga masalah disrupsi operasional di lingkup internal.

Selain itu ada uga faktor turunnya pembiayaan sebagai dampak libur panjang lebaran.

"Membuat volume penjualan kendaraan bermotor berkurang," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (26/10/2023).

Ia menjelaskan, nilai pembiayaan baru dilaporkan mencapai Rp 14,5 triliun, atau tumbuh 5,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mayoritas nilai pembiayaan baru atau sebesar 58,3 persen berasal dari pembiayaan berjaminan (refinancing) kendaraan roda empat. "Memang merupakan core bisnis perusahaan," imbuh dia.

BFI Finance mencatat kredit macet atau non performing financing ada pada level 2,02 persen sampai September 2023.

Baca juga: Laba BCA Tumbuh Ditopang Solidnya Kredit

Lebih lanjut, Sudjono menjabarkan, portofolio produk masih didominasi oleh pembiayaan dengan agunan kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua) sebesar 65,1 persen.

Posisi tersebut disusul oleh pembiayaan dengan jaminan invoice alat berat dan mesin sebesar 14,3 persen dan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru dengan komposisi pembiayaannya sebanyak 12,8 persen.

Posisi berikutnya ditempati oleh jaminan sertifikat rumah/ruko (property-backed financing) sebesar 4,2 persen dan pembiayaan berbasis akad syariah dan lainnya yang menempati porsi 3,6 persen.

"Kami terus menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun dengan berbagai inisiatif," tutup dia.

Baca juga: Naik 12,47 Persen, BRI Raup Laba Rp 44,21 Triliun pada Kuartal III-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com