Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips agar Terhindar dari Penipuan Pesan Singkat SMS Alias "Smishing"

Kompas.com - 30/10/2023, 11:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesan singkat (SMS) masih menjadi salah satu media bagi para penipu untuk menjebak korban. Teknik yang dilakukan penipu hampir sama dengan phishing, tapi medianya yang berbeda.

Smishing merupakan metode penipuan mencuri data pribadi melalui sarana SMS.

Pelaku biasanya akan mengirimkan pesan berisikan link atau lampiran (attachment) yang memancing korban untuk memberikan data pribadi perbankan.

Baca juga: Apa Beda Modus Penipuan Phising, Smishing, dan Vishing?

Jika kamu dimintai Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, dan data pribadi lain, segera hapus pesan karena ini adalah modus penipuan.

Dilansir dari laman resmi Bank Central Asia (BCA) pada Senin (30/10/2023) disebutkan bahwa pelaku tindakan smishing akan mengirim pesan dengan atas nama identitas palsu.

Kemudian pelaku mengaku sebagai petugas bank, staff pemerintah atau yayasan, perwakilan instansi, lembaga keuangan, atau mengaku sebagai kawan lama.

Isi dari pesan teks smishing akan melampirkan sebuah link. Jika di klik, link ini akan mengarahkan penerimanya ke halaman mencurigakan yang menyerupai situs resmi.

Jika ditelusuri dalam halaman tersebut ada formulir yang meminta kamu untuk memasukkan berbagai macam data. Data yang diminta biasanya bersifat rahasia seperti Nomor Kartu ATM, PIN, Kode OTP, dan lainnya.

Apabila kamu memberikan data tersebut, penipu bisa mengakses rekening dan menguras habis uang di dalamnya.

Berikut ini tips untuk dihindari ketika menerima pesan smishing:

1. Jangan membalas pesan asing

Terkadang, ada waktunya kita sulit membedakan mana pesan SMS asli dan mana pesan smishing. Langkah awal adalah dengan cek terlebih dahulu kontak atau pengirim, jika merasa asing dan tidak jelas, abaikan untuk membalas pesan tersebut.

2. Jangan akses link pada pesan mencurigakan

Pesan smishing biasanya akan berisikan informasi palsu seperti mendapat hadiah door prize, penawaran program menarik, berpura-pura menjadi kawan lama, atau menjanjikan hadiah uang atau produk gratis.

Penipu biasanya menawarkan iming-iming dan meminta untuk akses link yang terdapat pada pesan tersebut. Hati-hati, hal ini adalah trik penipuan yang berusaha mengelabui kamu.

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Pinpri: Setor Uang, Lalu Akun Diblokir

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com