Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpadi Usulkan Harga Acuan Pembelian Gabah Naik di Atas Rp 6.000

Kompas.com - 02/11/2023, 06:45 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mengusulkan Harga Acuan Pembelian (HAP) gabah dinaikkan yang sebelumnya Rp 5.000 per kilogram (kg) menjadi di atas Rp 6.000-an per kg.

Dengan adanya kenaikan HAP gabah itu diharapkan juga Harga Eceren Tertinggi (HET) untuk beras juga naik.

“Kalau (sekarang) Rp 7.000 lebih terus sekarang disuruh turun jadi Rp 5.000, saya kira tidak mungkin. Saya pesimis. Mungkin idealnya sekitar Rp 6.000, petani mungkin masih menikmati untung dan HET (Harga Eceran Tertinggi) beras ya tinggal kita sesuaikan,” kata Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso kepada media di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Harga Gabah Naik, Daya Beli Petani Menguat

Kemudian untuk HET beras yang kini dibanderol Rp 10.900 per kg juga disarankan untuk naik menjadi sekitar Rp 11.500-Rp1 2.000 per kg.

Sedangkan untuk beras premium masih bisa dipertahankan untuk tetap berada di angka Rp13.900 per kg.

“Harus dikoreksi juga, HET medium itu terlalu jauh dengan premium. Seperti sekarang, tidak ada yang mau memenuhi premium. Jadi orang yang menghasilkan premium jualnya pasti di atas HET,” ucapnya.

Baca juga: Penampakan Beras Premium Punokawan Bulog, Harganya Rp 69.000 Per 5 Kg

Menurut Sutarto revisi HAP itu dilakukan lantaran biaya produksi untuk menanam beras saja sudah tinggi seperti biaya untuk pupuk yang mahal dan bibit.

"Kalau menurut saya memang perlu (revisi) dengan faktor lainnya yaitu pupuk dan bibit ini sangat penting. Yang kedua, tentunya kalau dari aspek memotong mata rantai kan ini perlu dilakukan supaya efisien," ungkap dia.

Baca juga: Beras Sumo Setop Diproduksi, Ikappi Duga karena Harga Gabah Terlalu Tinggi


Sebelumnya pemerintah telah menetapkan HAP gabah. Untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 5.000 dan GKP di tingkat penggilingan Rp 5.100.

Sementara itu, untuk gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan di harga Rp 6.200 dan GKG di gudang Perum Bulog Rp 6.300.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com