JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar lagi Indonesia akan memasuki periode pemilihan umum (pemilu). Faktor keamanan saat masa pemilu membuat minat investor untuk berinvestasi di pasar modal terjaga.
Lantas, bagaimana strategi investor untuk menghadapi pemilu dan tahun politik?
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menerangkan, dalam menghadapi pemilu investor perlu mencermati strategi diversifikasi investasi.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Potensi “Cuan” Investasi di Saham dan Kripto?
Ia menambahkan, hal itu memyebabkan investor dan perusahaan menunda investasi.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi juga akan tertahan oleh tertundanya investasi dan belanja modal perusahaan. Katarina menjelaskan, kestabilan suku bunga dan volatilitas pada imbal hasil obligasi pemerintah dan US Treasury membuat investasi di pasar obligasi sangat menarik saat ini.
Kebijakan suku bunga bank sentral AS The Fed yang diikuti kebijakan suku bunga bank sentral negara lain akan membawa dampak langsung ke pasar obligasi.
Baca juga: Tips Investasi dari Erick Thohir untuk Anak Muda
"Dampaknya sangat langsung ke pasar obligasi dan sangat positif. Jadi pasar obligasi juga sangat diuntungkan," terang dia.
Obligasi disebut sangat terpengaruh dengan kondisi makro dan kestabilan suku bunga.