JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Senin (6/11/2023).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (3/11/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.788,85. IHSG menguat 0,53 persen atau 37,46 poin.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat setelah menjalani pekan yang penuh dengan tekanan dan volatilitas.
Baca juga: IHSG Sepekan Naik 0,44 Persen, Kapitalisasi Pasar Tumbuh Jadi Rp 10,55 Triliun
Pergerakan IHSG hari ini dibayangi oleh data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan klaim pengangguran mengalami kenaikan dari sebelumnya 3,8 persen menjadi 3,9 persen.
"Hal inilah yang membuat kami yakin, tidak ada alasan bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya pada pertemuan terakhir di tahun ini. Pasar berpotensi mendapatkan angin sorga yang berkemungkinan akan membuat IHSG menguat," kata Maximilianus dalam analisisnya.
Di sisi lain, dengan dukungan kinerja emiten dalam negeri yang masih cukup yahud, tentu membuat potensi window dressing terbuka lebar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi dinilai akan melambat di rentang 5 sampai 5,3 persen secara tahunan (yoy) dan secara kuartalan (qtq) akan bergerak pada rentang 1,6 sampai 1,7 persen.
"Secara proyeksi, kami melihat data pertumbuhan ekonomi agak sedikit melambat di tengah ketidakpastian yang ada saat ini, namun bukan berarti menghalangi laju optimis perekonomian Indonesia di tahun ini," lanjut dia.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Pekan
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.740 sampai 6.830," tutur Maximilianus.