Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Merah Rp 100.000 Per Kg, Stok di Aceh hingga NTT Defisit

Kompas.com - 06/11/2023, 14:10 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo tak menampik bahwa harga cabai rawit merah melonjak tinggi.

Bahkan berdasarkan data BPS, cabai rawit merah menjadi salah satu komoditas yang sedang dipelototi pemerintah lantaran Indeks Perkembangan Harganya (IPH) tinggi.

Oleh sebab itu, dia meminta ke pemerintah daerah yang stok cabainya surplus bisa dikirimkan ke daerah yang stok cabainya defisit.

Baca juga: Harga Cabai di Slipi Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Ini Kata Pedagang

"Aksi badan pangan nasional dalam rangka stabilisasi harga cabai rawit merah, produsen seperti Sulawesi Selatan ada di Wajo, Enrekang itu stoknya kita bawa ke beberapa daerah yang defisit," ujar Arief dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).

"Daerah-daerah yang memang defisit (stok cabai rawit merah) seperti Aceh, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, silahkan bisa berkoordinasi dengan daerah yang surplus," sambung dia.

Merujuk data BPS, ada sebanyak 335 Kabupaten/Kota yang mengalamai kenaikan pada cabai rawit merah.

Sementara itu, mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga cabai rawit merah nasional hari ini tembus Rp 77.000 per kilogram (kg).

Baca juga: Kementan Ungkap Biang Kerok Harga Cabai Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

Di Pasar Kota Bandar Lampung, harga cabai rawit merah tembus Rp 93.750 per kg. Sementara di pasar Kosambi Bandung, Pasar Kramat, dan Pasar Jatinegara, harga cabai rawit merah tembus Rp 100.000 per kilogram.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengungkap penyebab mahalnya harga cabai yang saat ini sudah menyentuh harga Rp 100.000 per kilogram.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, yang menjadi salah satu penyebabnya adalah lantaran produksi semua jenis cabai tengah mengalami penurunan akibat kemarau panjang El Nino.

Baca juga: Harga Cabai Tembus Rp 100.000-an, Mentan Amran Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan

"Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu," ujar Prihasto saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).

Prihasto menuturkan hampir seluruh daerah produksi cabainya menurun. Walau demikian, Prihasto menilai kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama lantaran sebentar lagi akan masuk pada musim hujan.

"Ya kalau hujan mulai turun, orang nanam cabai mulai banyak. Prognosa kita kemarin sudah saya sampaikan di rapat pimpinan bahwa produksi kita tahunan kita surplus untuk cabai cuma bulanan nya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," kata Prihasto. 

Baca juga: BPS Pelototi Kenaikan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com