Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Naik lebih dari 1,3 Persen di Awal Sesi

Kompas.com - 15/11/2023, 10:02 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (15/11/2023). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.24 WIB, IHSG berada pada level 6.957,14 atau menguat 1,39 persen (95 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.862,05.

Sebanyak 297 saham melaju di zona hijau dan 162 saham di zona merah. Sedangkan 183 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,5 triliun dengan volume 5,9 miliar saham.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG ditopang oleh sentimen eksternal. Data inflasi AS mulai mengalami penurunan sehingga berpotensi membuat The Fed tidak menaikkan suku bunganya. Namun, dia berpendapat bahwa persepsi tersebut terlalu dini.

“Terlalu dini jika kita mengatakan The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya untuk saat ini, karena masih ada 1 kali lagi data mengenai inflasi dan ketenagakerjaan sebelum penghujung akhir tahun,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 6.840 – 6.900,” lanjut dia.

Baca juga: Apa Itu Saham Syariah: Pengertian, Karakteristik, dan Indeks

Pasar saham Asia pagi ini berada di teritori positif. Nikkei menguat 1,9 persen (640,2 poin) pada level 33.336,19, Hang Seng Hong Kong bertambah 2,41 persen (419,16 poin) pada posisi 17.816,02, Shanghai Komposit pada posisi 3.071,2 atau naik 0,5 persen (15,3 poin), dan Strait Times bertambah 0,6 persen (18,9 poin) pada level 3.123,61.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.20 WIB rupiah berada pada level Rp 15.475 per dollar AS, atau naik 220 poin (1,4 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.695 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh data inflasi konsumen AS bulan Oktober yang di bawah ekspektasi pasar. Hasil ini menurunkan ekspektasi pasar soal kenaikan suku bunga acuan AS atau kebijakan suku bunga tinggi AS ditahan lebih lama.

Baca juga: Lima Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada Emiten Milik Boy Thohir

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan persentase probabilitas yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya di rapat Desember. Angka probabilitas naik menjadi 99,8 persen dari sebelumnya 85 persen.

“Rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dollar AS. Indeks dollar AS yang mengukur kekuatan dollar AS dibandingkan 6 nilai tukar utama dunia juga turun dari kisaran 105,80 kemarin menjadi 104.14 pagi ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Hari ini pasar juga akan menantikan data produksi industri China dan data Trade balance Indonesia yang mungkin bisa mempengaruhi rupiah. Indikasi pelambatan ekonomi China bisa menahan penguatan rupiah tapi di sisi lain, surplus neraca perdagangan Indonesia bisa mendukung penguatan rupiah.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.630 per dollar AS sampai dengan Rp 15.600 per dollar AS, sementara resisten di sekitar Rp 15.700 per dollar AS.

Baca juga: Vale Lepas 14 Persen Saham ke MIND ID, Menteri ESDM Minta Harga Spesial

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com