JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar pengguna kartu kredit disebut tidak berkembang dan relatif stagnan. Digital Banking Partnership Head of Bank PT Bank BTPN Tbk (BTPN) Febri Rusli mengatakan, pengguna produk kartu kredit cenderung tidak bertambah.
"Kartu kredit tidak melemah, tapi cenderung obsolete, gitu-gitu aja dari zaman dulu," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Ia menjelaskan, salah satu penyebab kartu kredit tidak berkembang antara lain karena proses persetujuannya yang sulit. Berdasarkan temuannya, nasabah yang ingin punya kartu kredit biasanya dituntut untuk juga memiliki kartu kredit lain.
Baca juga: Mengenal Limit dalam Produk Kartu Kredit dan Paylater
Berbeda, Febri mengaku, Jenius berani memberikan limit kartu kredit kepada nasabahnya karena memiliki riwayat transaksi dari pengguna Jenius.
Sedikit catatan, pengguna platform Jenius sampai Juni 2023 tercatat 4,8 juta pengguna, atau tumbuh 19 persen secara tahunan.
"Pasti kami punya kebiasaan (nasabah) yang dapat kami baca, jadi kami bisa menentukan limit kredit," imbuh dia.
Baca juga: Simak, 7 Cara Menghindari Utang Kartu Kredit
Lebih lanjut, pengguna kartu kredit yang merasa limit yang diberikan kurang, dapat menghubungi pihak bank dengan melengkapi beberapa syarat tambahan. Jenius juga menawarkan proses blok kartu kredit yang lebih mudah untuk membantu pengguna.
Tak hanya itu, Jenius juga memiliki program Yay Points yang dapat ditukarkan ke kategori travel menjadi KrisFlyer Miles dan Traveloka Points.
Selain itu, poin kartu kredit Jenius yang dapat ditukarkan menjadi saldo e-wallet GoPay dan OVO.